Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), pengerjaan proyek Pelabuhan Patimban terus digenjot. Hal tersebut mengejar jadwal soft opening yang diagendakan pada November 2020.
Kepala KSOP Patimban Anwar menyebutkan dalam pengerjaan proyek tersebut, fokus utama pembangunan saat ini adalah tahap I fase pertama. Khususnya, Paket 1 yang melingkupi pekerjaan dermaga dan reklamasi.
"Pekerjaan Paket 1 akan digunakan untuk keperluan soft opening Pelabuhan Patimban pada November 2020," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (23/9).
Adapun pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi menjadi empat tahap. Tahap pertama, pembangunan terminal peti kemas seluas 35 hektar (ha) dengan kapasitas 250 ribu TEUs dan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas 218 ribu kendaraan.
Tahap I fase II, pembangunan area seluas 66 ha untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan dilakukan pada 2021 hingga 2023 mendatang. Kapasitas Pelabuhan Patimban ditargetkan meningkat menjadi 3,7 juta TEUs dan 382 ribu kendaraan.
Baca Juga: Survei MarkPlus: Masyarakat tunda beli kendaraan hingga kuartal II 2021
Untuk dua tahap akhir, kapasitas Pelabuhan Patimban ditingkatkan menjadi 5,5 juta TEUs dan 7 juta TEUs di tahap keempat.
Anwar bilang saat ini sudah ada progres sampai dengan Paket 4. Rinciannya, paket 1 progresnya 81,98% dan Paket 2 sebesar 55,62% per 13 September 2020. Kemudian, untuk paket 3 per 23 September 2020 progresnya mencapai 13,06%. "Paket 4 per 21 Septemer 2020 progresnya 98,56%," paparnya.
Sementara, untuk kebutuhan investasi pada tahap I fase I kebutuhan investasi sebesar Rp 14 triliun dan tahap I fase kedua sebesar Rp 9,5 triliun. Dana untuk kedua fase tersebut akan berasal dari fasilitas pinjaman JICA.
Kemudian, untuk tahap kedua dan ketiga pemerintah akan melelang proyek tersebut dengan skema KPBU. Untuk masing-masing tahap tersebut masing-masing membutuhkan investasi sebesar Rp 7,58 triliun dan Rp 3,86 triliun. "Dana yg telah terserap untuk PHLN sebesar Rp 4,72 triliun (Total keseluruhan konstruksi dari tahun 2018 s/d 23 September 2020), dan APBN Rp 650 miliar (pengadaan tanah)," jelasnya.
Dengan progres tersebut diharapkan tahap pertama fase I akan selesai pada tahun 2021. Sementara, untuk soft opening ditargetkan pada November 2020.
Selanjutnya: Ini deretan emiten yang akan diuntungkan operasional Pelabuhan Patimban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News