kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditopang farmasi dan agroindustri gula, laba RNI tembus Rp 68 miliar di kuartal III


Rabu, 04 November 2020 / 11:20 WIB
Ditopang farmasi dan agroindustri gula, laba RNI tembus Rp 68 miliar di kuartal III
ILUSTRASI. Kantor Pusat PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/01). KONTAN/Baihaki/26/01/2017


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih Rp 68 miliar pada penutupan kuartal ke-3 tahun 2020 atau meningkat 192% year on year (yoy) atau dibanding pencapaian tahun lalu di periode yang sama.  

Direktur Keuangan RNI Pramusti Indrascaryo menjelaskan kinerja RNI yang kembali positif di kuartal III merupakan pencapaian yang menggembirakan, mengingat pada kuartal III tahun 2019 perseroan sempat mencatatkan rugi sebesar Rp 73 miliar. 

"Pencatatan laba ini ditopang oleh penjualan yang berasal dari sejumlah lini usaha, di mana kontribusi terbesar berasal dari lini farmasi dan alat kesehatan sebesar 43%, disusul agroindustri gula sebesar 39%, perdaganga umum sebesar 16% dan perkebunan sebesar 3%," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/11). 

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) menyerap capex Rp 216 miliar hingga kuartal ketiga

Pramusti mengatakan kinerja positif ini tidak terlepas dari sejumlah strategi yang sukses dijalankan RNI di antaranya penerapan cost leadership, diferensiasi produk, serta pemberdayaan SDM. 

Melalui penerapan cost leadership, RNI berhasil melakukan efisiensi dan pengendalian biaya secara tepat sasaran. Sampai dengan September 2020, tercatat perseroan berhasil menekan biaya usaha hingga sebesar 18% di bawah anggaran dan di bawah realisasi tahun lalu. 

“Pengendalian biaya menjadi strategi yang tepat di tengah kondisi pandemi saat ini. Di kuartal ke IV 2020, otomatisasi dan penjualan akan terus ditingkatkan guna mendorong efisiensi biaya,” ujarnya.

Di samping penerapan cost leadership, strategi lainnya adalah penerapan diferensiasi produk. Menurut Pramusti, perseroan saat ini tengah gencar meningkatkan nilai tambah produk dengan menyasar pasar ritel melalui pengembangan produk baru dan rebranding produk eksisiting. Salah satu produk yang baru saja di-rebranding adalah produk gula RNI dengan brand Raja Gula. 

Baca Juga: Prospek Integra Indocabinet (WOOD) dapat perpanjangan fasilitas GSP

“Membangun brand image produk merupakan bagian dari inovasi model bisnis yang saat ini dijalankan RNI. Guna meningkatkan daya saing kami fokus pada peningkatan kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan penjualan dari sektor ritel dapat terus tumbuh di kuartal ke-4,” ungkapnya.

Dari sisi SDM, Pramusti mengatakan, empowering SDM secara konsisten terus dilakukan dalam berbagai aspek, sehingga mampu meningkatkan produktivitas yang berdampak pada kinerja positif dan peningkatan pendapatan perusahaan.

Selanjutnya: Fasilitas GSP dari AS diperpanjang, begini efeknya ke Mark Dynamics (MARK)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×