kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Diversifikasi bisnis Indomaret sudah berkontribusi lebih dari 5%


Minggu, 30 September 2018 / 14:20 WIB
Diversifikasi bisnis Indomaret sudah berkontribusi lebih dari 5%
ILUSTRASI. BISNIS RITEL Indomaret


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indomarco Prismata selama ini dikenal sebagai pemilik jejaring ritel Indomaret yang memiliki lebih dari 15.800 gerai di seluruh Indonesia. Namun tak banyak yang tahu, selain fokus pada ritel, perusahaan juga sudah menggarap bisnis lainnya untuk menopang pertumbuhan.

Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomarco menyampaikan bahwa selain ritel perusahaan juga memiliki bisnis makanan mulai dari Mister Donut hingga Point Cafe. Diversifikasi bisnis ini terutama merupakan inovasi untuk menjangkau pasar lebih luas lagi.

“Diversifikasi kami banyak, itu demi inovasi dan pertumbuhan untuk melayani anak muda. Apalagi sebaran kami lebih merata di kota-kota kecil, kota kabupaten, dan kota provinsi itu Indomaret kami kasih (produk private label),” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (27/9).

Saat ini, perusahaan memiliki produk makanan hingga produk lainnya. Sebagai contoh, Mister Donut yang sudah memiliki 8 gerai stand alone dan dijual di 1.800 gerai Indomaret. Selain itu, perusahaan juga menjajakan produk-produk makanan lainnya untuk melayani pelanggan.

“Ya kalau bicara besar atau kecil itu kan relatif, tetapi saat ini tumbuh. Suatu saat saya yakin kontribusinya akan besar,” lanjutnya.

Dirinya mencontohkan di Jepang saat ini perusahaan ritel tidak hanya mengandalkan penjualan barang ritel saja melainkan diversifikasi usaha. Idealnya, di Jepang sekitar 30%-40% penjualan ritel juga berasal dari penjualan private label atau produk anak usaha.

“Di kami itu gerai tertentu sudah berkontribusi 30% tetapi tidak bisa semua begitu, tergantung market. Kalau marketnya muda itu bisa, makanya lama kelamaan ini pasti tumbuh. Kalau kontribusinya 5% sih itu sudah lebih,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×