kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DMSI proyeksi produksi CPO September meningkat tipis


Minggu, 07 Oktober 2018 / 10:34 WIB
DMSI proyeksi produksi CPO September meningkat tipis
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi Curde Palm Oil (CPO) pada bulan September 2018 meningkat. Meski peningkatan tidak signifikan namun kenaikan ini merupakan kenaikan tertinggi produksi CPO dalam setahun.

“Kalau menurut saya produksi naik lagi dari (Agustus 4,1 juta ton) menjadi 4,25 juta ton,” kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, Jumat (5/10).

Meski September dikatakan puncak produksi CPO, Darom menyebut bahwa produksi akhir tahun akan mengalami penurunan. Hal ini dipicu oleh siklus hujan di beberapa kawasan yang mempengaruhi produksi CPO. Namun Darom mengaku belum dapat memprediksi kenaikan hingga akhir tahun 2018.

“Memang secara umum begitu, yang dominan (kenaikan) ya September. Ada satu atau dua tempat yang produksinya bergantung siklus hujan, biasanya Oktober akan menurun sedikit, November menurun lagi lebih banyak dan Desember menurun lagi,” ujarnya.

Untuk ekspor CPO vulan September 2018, Derom memprediksi akan terjadi kenaikan tipis sebesar 0,05 juta ton menjadi 2,8 juta ton dibandingkan Agustus 2,75 juta ton. Kenaikan ini menurutnya tidak termasuk Crude Palm Kernel Oil (CPKO). “Itu kalau menurut saya (ekspor) 2,8 juta ton. Tidak ikut kernel ya,” ungkapnya.

Kenaikan tipis pada ekspor CPO ini menurut Derom akibat produksi yang banyak sehingga harga tidak melonjak. “Kenaikannya karena produksi banyak, supply juga tidak terlalu menekan harga. Walaupun tren permintaan tidak begitu kuat tapi masih adalah,” tambahnya.

Untuk konsumsi CPO dalam negeri dikatakan meningkat, karena kebijakan menggunakan B20 untuk meningkatkan stabilisasi ekonomi di Indonesia hingga akhir tahun, namun sejauh ini perluasan mandatori biodiesel baru saja berjalan pada Agustus 2018 lalu.

“Itu karena biodisel ini kan juga tentu dengan kebutuhan yang sekarang harus memenuhi B20 itu. Untuk pabrik biodisel juga harus mengambil bahan bakunya. Sehingga dalam negeri juga ada peningkatan 1,15 juta ton,” ujarnya.

Untuk stok CPO di bulan September 2018 adalah 4,8 juta ton dimana sebelumnya pada Agustus 2018 stok CPO adalah 4,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×