Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Pembatasan pasokan anak ayam umur sehari atau day old chicken (DOC) dalam waktu lama bakal berdampak pada produksi pakan ternak. Pasalnya, di Indonesia sebagaian besar produksi pakan ternak nasional adalah pakan unggas baik ayam petelur maupun ayam pedaging.
Desianto Boedi Utomo, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menuturkan, pembatasan pasokan DOC kini belum berdampak pada produksi pakan ternak nasional. Sebaliknya, "Dengan pembatasan pasokan DOC, kecenderungannya peternak justru memperpanjang masa panennya. Sehingga konsumsi pakan tetap meski pasokan DOC dibatasi," ujarnya Senin (19/5).
Ia mencontohkan, biasanya DOC dipanen umur 32 hari - 35 hari dengan konsumsi pakan 3 kilogram (kg) per ekor. Dengan pembatasan pasokan DOC, maka peternak akan memanen sebagian DOC pada umur lebih dari 35 hari sehingga Desianto memperkirakan konsumsi pakan ternaknya juga naik menjadi sekitar 3,5 kg - 3,8 kg per ekor.
Desianto belum bisa memperkirakan berapa besar dampak pembatasan DOC terhadap produksi pakan ternak tahun ini bila aturan ini berlaku jangka panjang. "GPMT baru akan mengevaluasi produksi pakan ternak pada semester II-2014 atau setidaknya setelah lebaran," jelasnya.
GPMT juga belum merevisi target produksi pakan tahun ini 15 juta ton, naik 11,1% dari 2013. Dari produksi pakan ini, kata Desianto sekitar 90% - 92% berupa pakan unggas. Bila pembatasan pasokan DOC berlangsung lama, dampaknya akan cukup signifikan pada produksi pakan nasional. Sejak pertengahan April 2014 Kementerian Perdagangan mengurangi pasokan DOC sekitar 15%. untuk mendongkrak harga ayam di peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News