kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Dollar naik, Trans Retail fokus jual barang produksi lokal


Senin, 09 Juli 2018 / 21:07 WIB
Dollar naik, Trans Retail fokus jual barang produksi lokal
ILUSTRASI. Transmart Carrefour


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhir-akhir ini memang menjadi perhatian serius para pelaku ritel. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar dollar hari ini berada di level Rp 14.332 per dolar AS.

Satria Hamid Ahmadi, VP Corporate Communications Transmart Carrefour menyampaikan bahwa nilai tukar sedikit banyak mempengaruhi harga produknya, terlebih lagi untuk produk impor. Saat ini dari 40.000 hingaa 60.000 stock keeping unit (SKU) di gerai Trans Retail setidaknya ada 5%-10% produk impor.

“Produk impor ini kan juga berat karena dollar (fluktuasinya) seperti itu, makanya kalau misalnya bisa diganti ya kami ganti dengan produk lokal subtitusi untuk produk lokal,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (9/7).

Saat ini, produk-produk impor yang dijual di gerai Trans Retail antara lain seperti produk minyak zaitun hingga snack yang umumnya belum ada subtitusi-nya dari lokal. Saat ini untuk barang yang dijual di Trans Retail mayoritas merupakan produk nasional, sedangkan produk asli daerah mencuil 20%-30% yang berasal dari UMKM.

Terkait pelemahan kurs, dirinya mengatakan saat ini belum ada peningkatan harga jual. Hal ini karena perusahaan sudah melakukan deal pembelian di awal yang menggunakan asumsi dan nilai tukar yang cukup baik.

“Harga kami kompetitif, tetapi pasti ada penyesuaian harga kalau pelemahan rupiah terus berlanjut. Kalau saat ini produk yang kami jual belum naik harganya karena pakai asumsi kurs sebelumnya,” ujar Satria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×