kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Domestik lesu, Astra kebut kinerja ekspor


Senin, 03 April 2017 / 10:45 WIB
Domestik lesu, Astra kebut kinerja ekspor


Reporter: Agung Hidayat, Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Saat pasar sepeda motor domestik masih stagnan, pabrikan sepeda motor berusaha menggeber kinerja ekspor. Salah satunya dilakukan Agen Pemegang Merek (APM) motor Honda, PT Astra Honda Motor (AHM), yang berusaha mematok target pertumbuhan tinggi di pasar ekspor tahun ini.

Thomas J.A. Wijaya, Direktur Marketing PT AHM, bilang, akan ada perluasan pasar ekspor tahun ini serta penambahan merek sepeda motor yang akan diekspor. "Kami akan memperluas pasar ekspor ke Myanmar, Kamboja serta ke Jepang," kata Thomas, kepada KONTAN, Minggu (2/4).

Sayang, untuk merek motor anyar yang akan meramaikan ekspor anak usaha PT Astra International Tbk tersebut, Thomas belum mau menyebutkan. Asal tahu saja, salah satu negara tujuan ekspor AHM adalah Filipina. Di pasar Filipina, AHM mengekspor sepeda motor secara utuh alias completely built up (CBU) skutik Honda Beat.

Adapun terkait ke Vietnam dan Malaysia, AHM banyak mengekspor dalam bentuk rakitan atau completely knock down (CKD). Untuk kedua negara ini, sepeda motor yang laris adalah sepeda motor bebek Supra GTR.

"Tahun lalu penjualan ekspor sepeda motor secara CBU kami mencapai 50.000 unit, sekarang ini kami targetkan naik menjadi 100.000 unit. Untuk CKD tahun lalu sekitar 100.000-an unit, sekarang kami mau mencapai target 200.000-an unit," klaim Thomas.

Agar lancar melenggang di negara ekspor, Thomas berusaha mengikuti regulasi dan aturan negara tujuan. Sebab, salah satu kendala ekspor sepeda motor terletak di regulasi. Banyak negara tujuan ekspor memproteksi pasar sepeda motor mereka. Terkait model atau harga jual, Thomas bilang tak ada masalah. Sehingga, tak ada perbedaan signifikan antara motor yang dijual di dalam negeri dengan sepeda motor yang di ekspor.

"Kami baru dua tahun gencar ekspor secara banyak. Oleh karena itu butuh konsistensi kualitas dan harga yang kompetitif," kata Thomas. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada tahun 2016, Indonesia mengekspor 167.226 unit sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×