Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Viral di media sosial tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan rokok asal Kediri, Jawa Timur, PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Meski belum ada penjelasan resmi dari manajemen Gudang Garam, kalangan serikat pekerja memastikan terjadinya PHK massal tersebut.
Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat dalam keterangan pers, Senin (8/9/2025), membenarkan adanya PHK di perusahaan rokok tersebut. Ia menyebut sebanyak 308 pekerja terkena dampak akibat penurunan kapasitas produksi.
“Informasi yang kami terima, PHK terjadi di sektor sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT). Penurunan produksi membuat manajemen mengambil langkah efisiensi,” ujar Jumhur.
Tonton: Serikat Pekerja Klaim Penciptaan Lapangan Kerja Tak Sebanding Jumlah Angkatan Kerja
Menurutnya, kebijakan efisiensi itu dilakukan melalui skema pensiun dini serta tidak diperpanjangnya kontrak kerja bagi pegawai yang masa kontraknya telah habis. Namun, ia menilai apapun bentuknya, hal tersebut tetap menyedihkan bagi pekerja.
Jumhur juga menyoroti persoalan serius yang menjadi pemicu PHK, yakni maraknya peredaran rokok ilegal di Indonesia. “Rokok ilegal ini memukul industri resmi. Harganya jauh lebih murah karena tidak membayar cukai. Padahal, dari setiap batang rokok legal, sekitar 78 persen masuk ke kas negara. Ketika ilegal beredar bebas, negara rugi, industri terpukul, dan pekerja jadi korban,” tegasnya.
Ia menambahkan, meski ratusan pekerja yang terdampak PHK tersebut bukan merupakan anggota KSPSI, pihaknya tetap menyatakan keprihatinan dan mendesak pemerintah untuk lebih serius memberantas peredaran rokok ilegal.
“Kalau dibiarkan, PHK massal bisa terus berlanjut di industri rokok nasional,” pungkas Jumhur.
Baca Juga: Inilah Rencana Skema Kompensasi Wuling Binguo EV Akibat Penurunan Harga
Kinerja Gudang Garam merosot
Kinerja Gudang Garam terus melemah dalam lima tahun terakhir. Peredaran rokok ilegal yang semakin marak menjadi salah satu penyebabnya.
Diberitakan Kompas.com, kabar PHK di Gudang Garam berasal dari sebuah video pendek viral di media sosial. Dalam video viral tersebut, terlihat suasana haru perpisahan pekerja yang disebut-sebut terdampak PHK. Mereka saling berjabat tangan, berpamitan dan berpelukan.
Meski viral, belum ada informasi apakah itu video yang beredar di media sosial itu video baru atau lama. Pihak Gudang Garam belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar PHK tersebut.
Kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk terus tertekan. Penjualan rokok anjlok, penyebabnya beragam, dari kenaikan cukai hingga maraknya peredaran rokok ilegal. Perusahaan rokok asal Kediri ini memang tak sampai mencatat rugi. Namun labanya melorot drastis.
Baca Juga: Inilah Lokasi SPBU Di Tangerang, Cilegon, Serang yang Masih Jual Shell Super
Pada 2023, Gudang Garam sempat mencetak untung Rp 5,32 triliun. Namun setahun kemudian atau pada 2024, laba perusahaan anjlok menjadi Rp 980,8 miliar atau mengalami penurunan 81,57 persen.
Terbaru pada 2025, Gudang Garam hanya membukukan laba Rp 117 miliar sepanjang semester I.
Selama belasan tahun, Gudang Garam adalah perusahaan rokok yang jadi langganan dalam daftar perusahaan paling untung di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan keuntungan triliunan rupiah setiap tahunnya. Perusahaan ini juga menjadi incaran investor lantaran selalu membagikan dividen tinggi, meski harga sahamnya juga relatif mahal.
Selanjutnya: Cara Tambahkan Audio dari Suara Sendiri ke Story Instagram, Coba dengan Cara Ini
Menarik Dibaca: Cara Tambahkan Audio dari Suara Sendiri ke Story Instagram, Coba dengan Cara Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News