kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Ekosistem Motor Listrik, Pengamat: Perlu Dukungan Insentid dari Pemerintah


Jumat, 25 Februari 2022 / 15:22 WIB
Dorong Ekosistem Motor Listrik, Pengamat: Perlu Dukungan Insentid dari Pemerintah
ILUSTRASI. Motor listrik Smoot yang?dilengkapi dengan sistem tukar baterai.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dinilai perlu memberikan insentif dalam upaya mengakselerasi motor listrik.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengungkapkan, ada sejumlah insentif yang masih diperlukan meliputi perpajakan, pengenaan bunga yang ringan hingga aspek energi.

"Dari sisi energi (berupa) penambahan daya di rumah yang khusus untuk charging kendaraan. Dalam hal ini perlu peran aktif pemerintah supaya masyarakat beralih," ungkap Bebin kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Di sisi lain, pemerintah menargetkan konversi 1.000 motor BBM ke motor listrik pada tahun ini. Adapun, kebutuhan biaya untuk konversi satu unit motor BBM ke motor listrik mencapai Rp 10 juta untuk pengadaan paket converter kit. 

Selain itu, masih dibutuhkan biaya lainnya berupa biaya konversi, biaya pengujian di Kementerian Perhubungan serta biaya perubahan surat kendaraan di Kepolisian. 

Baca Juga: Dukung Target 2 Juta Kendaraan Listrik di 2025, Ini yang Dilakukan AISI

Bebin mengungkapkan, masih perlu sejumlah kepastian demi memastikan konversi dapat diminati. Secara pribadi, Bebin mengungkapkan lebih memilih membeli motor listrik ketimbang melakukan konversi.

"Saya cenderung memesan motor listrik supaya jelas garansinya, kalau hasil konversi siapa yang memberikan garansi," kata Bebin.

Bebin melanjutkan, dengan biaya Rp 10 juta untuk membeli satu unit konverter kit maka perlu ada kejelasan besaran kapasitas baterai yang digunakan.

Selain itu, kalangan masyarakat saat ini masih dikhawatirkan dengan belum memadainya fasilitas charging station untuk motor listrik.

"Selama bisa melakukan charging di rumah tanpa mengganggu pemakaian listrik yang ada saat ini, keraguan tersebut mudah disingkirkan karena biaya per kilometer (km) yang jauh lebih murah," pungkas Bebin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×