Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) akan membahas upaya stabilisasi stok ayam. Hal itu untuk mengatasi merosotnya harga ayam broiler yang terjadi saat ini. Salah satu penyebab anjloknya harga ayam adalah kelebihan suplai.
"Untuk menyusun langkah stabilisasi produks Day Old Chicken (DOC) Full Stock (FS)berikutnya kita rencanakan membahas besok tanggal 05 Mei 2020," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan I Ketut Diarmita saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/5).
Baca Juga: BPS catat inflasi April 2020 merupakan terendah dalam 17 tahun terakhir
Diarmita mengatakan, DOC FS menjadi salah satu opsi yang akan dikendalikan. Menurutnya, penyesuaian memang telah beberapa kali dilakukan, seperti pada bulan Maret hingga awal April lalu.
Waktu itu, Kementan menginstruksikan 17,5 juta butir dan tunda setting sebanyak 10 juta butir.
Selain itu, produksi DOC FS juga diatur dengan Surat Himbauan No. 01109/PK.230/F/04/2020 mulai 1 April 2020. Produksi disesuaikan dengan pesanan tetap yang ada. "Dengan tetap mempertimbangkan demand akibat dampak virus corona (Covid-19)," terang Diarmita.
Baca Juga: Harga ayam naik tapi tak menutup ongkos produksi
Sebelumnya, peternak mengeluhkan anjloknya harga ayam yang membuat mereka merugi. Meski harga mulai naik, tapi masih berada di biaya produksi saat ini.
Berdasarkan data Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) harga ayam di tingkat peternak Rp 14.000 hingga Rp 16.000 per kilogram. Sedangkan biaya produksi sebesar Rp 17.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News