kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong kinerja, Pyridam Farma (PYFA) kencangkan efisiensi dan peluncuran produk baru


Selasa, 21 Mei 2019 / 14:25 WIB
Dorong kinerja, Pyridam Farma (PYFA) kencangkan efisiensi dan peluncuran produk baru


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) masih menghadapi tantangan yang menguat di tahun 2019 ini. Namun perusahaan telah menyiapkan kiat-kiat yang mampu menumbuhkan penjualannya, apalagi di tahun kemarin perseroan mampu membukukan peningkatan topline dan bottomline.

Steven Setyawan, Corporate Secretary PYFA mengatakan bahwa harga obat resep terpengaruh oleh harga obat generik dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Namun pasar generik ini masih besar, maka kami terus tingkatkan efisiensi," katanya saat paparan publik perseroan, Selasa (21/5).

Selain itu fluktuasi kurs menyebabkan bahan baku yang dominan impor juga mempengaruhi beban produksi pabrikan. Selain efisiensi, PYFA juga berusaha menaikkan penjualan dengan terus meluncurkan produk baru.

Di tahun 2018 saja, kata Steven sudah ada delapan produk baru yang dikeluarkan PYFA, sebagian besar kategori kulit (dermatologi) dan kecantikan. Setidaknya tahun 2019 ini perusahaan akan meluncurkan empat produk baru lagi.

Adapun capital expenditure PYFA tahun ini kisaran Rp 20 miliar, yang selain operasional juga akan menyokong rencana pembangunan kantor baru perseroan di Tangerang. Steven bilang saat ini pembangunan baru tahap perencanaan, dan realisasi masih terus digenjot.

Dengan proyeksi pertumbuhan industri farmasi 4%-5% di tahun ini, PYFA optimistis mampu menumbuhkan revenue-nya kisaran 6,5% di 2019. Sedangkan dari segi bottomline, perusahaan membidik pertumbuhan 12% sepanjang 2019.

Merujuk pada laporan keuangan kuartal-I 2019, penjualan bersih PYFA tercatat sebanyak Rp 63,81 miliar atau turun mini 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 64,86 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan tercatat stagnan dari Rp 25,18 miliar di triwulan pertama tahun 2018 menjadi Rp 25,26 miliar di triwulan pertama tahun ini.

Alhasil laba kotor yang diperoleh PYFA sepanjang tiga bulan pertama tahun ini senilai Rp 38,35 miliar atau turun 3% dibandingkan kuartal-I tahun kemarin yang tercatat Rp 39,57 miliar. Turunnya beberapa beban keuangan dan administrasi menyebabkan PYFA masih mencatatkan pertumbuhan positif untuk laba bersih di kuartal-I 2019 ialah Rp 1,88 miliar atau naik 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,63 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×