kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong nilai tambah, Kementerian ESDM minta industri pertambangan naik kelas


Selasa, 21 September 2021 / 20:18 WIB
Dorong nilai tambah, Kementerian ESDM minta industri pertambangan naik kelas
ILUSTRASI. Kementerian ESDM minta industri pertambangan naik kelas agar bisa memberi nilai tambah.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan industri pertambangan naik kelas menjadi industri maju melalui pemanfaatan produk pertambangan.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, demi mencapai target tersebut maka pemerintah kini terus mendorong peningkatan nilai tambah. Ini juga dinilai sejalan dengan poin penting yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yakni peningkatan nilai tambah.

"Kita mau naik kelas, industri pertambangan mau naik kelas untuk masuk ke industri maju. Itu esensi yang kita tangkap dari UU, jadi mari sama-sama kita lanjutkan upaya ini agar sumber daya mineral dan batubara di tanah air dapat kita manfaatkan untuk industri maju," kata Ridwan dalam keterangan resmi, Minggu (19/9).

Baca Juga: Kejar target bauran EBT di tengah surplus listrik, berikut opsi solusi ESDM dan IESR

Sementara, Kepala Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ilham Akbar Habibie mengatakan, perekonomian masa depan akan dipengaruhi dan dibentuk oleh teknologi, inovasi, dan kewirausahaan yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan dan kebutuhan yang muncul dari megatrend global saat ini. Yakni urbanisasi, perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya, pergeseran kekuatan ekonomi global, perubahan demografi dan sosial, serta gebrakan teknologi.

"Teknologi serta inovasi yang terkait dalam konteks megatrend, di antaranya energi baru dan terbarukan, semakin dominan, karena perubahan iklim akan mengubah wajah dunia. Selain itu e-mobilitas, seperti kendaraan listrik akan menjadi norma baru di masa mendatang. Kemudian, penggunaan teknologi kedirgantaraan itu penting dan semakin penting," ujar Ilham.

Lebih lanjut, Ilham mengatakan, mineral diperlukan sebagai bahan dasar industri maju, di antaranya teknologi baterai, energi surya, kedirgantaraan, hingga manufaktur digital. Dengan dukungan teknologi, di mana logam merupakan salah satu bahan pendukungnya, suatu daerah dapat menjadi mandiri dan menciptakan masa depan yang lebih hijau.  

Selanjutnya: Kejar pengembangan SPKLU dan SPBKLU, Kementerian ESDM mudahkan proses perizinan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×