kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Dorong penciptaan usaha rintisan, Kemenperin upayakan pertumbuhan industri IKM


Selasa, 17 November 2020 / 14:26 WIB
Dorong penciptaan usaha rintisan, Kemenperin upayakan pertumbuhan industri IKM
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus berupaya menciptakan wirausaha rintisan (startup) untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional karena imbas pandemi Covid-19.

Langkah strategis yang dilakukan antara lain adalah menumbuhkan industri kecil menengah (IKM) sektor pangan yang produktif, kreatif dan inovatif melalui kegiatan Food Camp sebagai rangkaian agenda Indonesia Food Innovation (IFI).

“Food Camp IFI merupakan rangkaian program akselerasi bisnis bagi sektor IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (17/11).

Dirjen IKMA menjelaskan, IKM pangan menjadi salah satu sektor usaha yang semakin tumbuh dan dinilai kian prospektif, seiring dengan banyaknya pelaku yang menjalankan bisnis tersebut, khususnya generasi muda.

Untuk membantu pengembangan startup di sektor pangan ini agar lebih berdaya saing, mereka perlu mendapat pendampingan oleh para pakar di bidang teknologi maupun bisnis.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin menggelar kegiatan Food Camp IFI yang merupakan workshop penajaman ide bisnis IKM pangan untuk dituangkan ke dalam rencana bisnis dan rencana aksi peserta.

“Food Camp IFI yang dilaksanakan pada 19 Oktober - 25 November 2020 ini merupakan tahapan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapabilitas, baik dari aspek teknis maupun bisnis, menuju IKM pangan modern. Para IKM ini akan dibina secara intensif dengan para pakar dan praktisi bidang pangan yang siap memandu serta membawa para pelaku IKM binaan tersebut untuk naik kelas,” papar Gati.

Peserta Food Camp IFI yang terpilih telah mengalami proses kurasi panjang. Tercatat, jumlah pendaftar pada website IFI mencapai 2.048 orang, sedangkan yang melengkapi dokumen administrasi sebanyak 780 orang.

Lalu, terdapat 142 pendaftar lolos kurasi administrasi dan setelah dilakukan kurasi inovasi, terpilih 84 pendaftar.

Pada tahap berikutnya dilakukan kurasi bisnis yang menghasilkan 40 pelaku IKM terpilih untuk menjadi peserta Food Camp IFI.

"Para peserta ini berasal dari berbagai daerah, di antaranya Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan sebagian besar berasal dari Pulau Jawa," sebut Gati.

Sebanyak 40 IKM yang terpilih sebagai peserta Food Camp IFI terbagi menjadi dua kategori produk, yaitu produk antara (intermediate product) sebanyak 10 peserta, dan produk pangan akhir (end product) yang terdiri dari 30 peserta.

Baca Juga: Kemenperin dorong pertumbuhan IKM sektor pangan produktif

Peserta kategori intermediate product adalah IKM pangan yang menghasilkan produk antara sebagai bagian rantai suplai industri pangan. Sedangkan, peserta kategori end product merupakan IKM pangan yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir.

“Agar para peserta bisa menjadi IKM pangan yang mandiri, kreatif dan inovatif, dua tema utama pembelajaran akan dibagikan kepada peserta Food Camp IFI, yaitu tema Food Business Creation dan Food Business Process Improvement," ungkap Gati.

Pada tema Food Business Creation, peserta akan diberi materi mengenai industri dan ekosistem bisnis pangan, teknologi dan inovasi pangan, serta strategi bisnis pangan.

Sedangkan, pada tema Food Business Process Improvement, peserta akan diberikan gambaran mengenai manajemen keuangan, pemasaran, branding, operasi, serta materi mengenai peraturan keamanan pangan.

Ke depannya, kegiatan Food Camp IFI ini diharapkan dapat terus berlanjut menjadi sebuah pendampingan berkesinambungan sehingga dapat membangun jejaring dalam meningkatkan akses permodalan dan finansial serta mempertemukan potensial buyers, pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×