kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, ini rencana Pertamina


Kamis, 17 Desember 2020 / 14:22 WIB
Dorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, ini rencana Pertamina
ILUSTRASI. Pertamina mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terletak di SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memiliki ambisi besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. PT Pertamina (Persero) selaku BUMN energi turut memiliki komitmen untuk mempercepat pengembangan infrastruktur penunjang kendaraan listrik.

Sebelumnya, Director of Strategic Planning & Business Development Pertamina Power Ernie D. Ginting mengtatakan, Pertamina bersama BUMN lain seperti MIND ID dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) hendak bekerja sama membangun pabrik baterai kendaraan listrik berkapasitas sebesar 5,1 gigawatt (GW).

Selain itu, Pertamina juga mencoba mengembangkan infrastruktur penunjang seperti charging station atau stasiun pengisian baterai kendaraan listrik baik untuk roda dua maupun roda empat.

Dihubungi terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, kerja sama Pertamina untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik bersama PLN dan MIND ID dilakukan dalam koordinasi Kementerian BUMN. Keterlibatan Pertamina dalam proyek strategis tersebut ditujukan untuk mendorong da memperkuat posisi perusahaan sebagai penyedia energi.

Baca Juga: Sudah salurkan Rp 3,5 triliun, Pertamina dan pemerintah perkuat peran UMKM

“Langkah ini sekaligus untuk menangkap peluang permintaan baterai kendaraan listrik global yang diperkirakan memiliki pertumbuhan tinggi ke depannya,” imbuh dia, Kamis (17/12).

Dalam kolaborasi tersebut, Pertamina nantinya akan fokus pada tahapan-tahapan produksi baterai, seperti pengembangan pabrik manufaktur, mengintegrasikan komponen-komponen di dalam baterai, hingga melakukan perakitan ke dalam modul yang sesuai dengan peruntukannya.

Tak hanya itu, Pertamina juga direncanakan terlibat dalam pemanfaatan baterai kendaraan listrik sekaligus bersinergi untuk melakukan proses daur ulang (recycle) baterai tersebut. “Namun demikian, hal ini masih dalam diskusi internal dan juga dengan BUMN lainnya,” ujar Fajriyah.

Terkait charging station, pekan lalu Pertamina meresmikan operasional Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di SPBU Fatmawati. SPKLU di sana merupakan Stasiun Pengisian Daya Fast Charging 50 kW yang mendukung pengisian daya dari berbagai tipe gun mobil listrik di Indonesia.

SPKLU tersebut juga memiliki fasilitas yang dapat mengisi dua kendaraan sekaligus (2 in 1) dengan metode fast charging. Alhasil, pelanggan tidak perlu menunggu lama selama masa pengisian.

Fajriyah menyebut, pada dasarnya Pertamina berkomitmen untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Lantas, Pertamina akan terus melanjutkan pembangunan SPKLU di berbagai tempat dalam beberapa waktu mendatang.

“Pengembangan SPKLU Pertamina akan disesuaikan dengan roadmap Kementerian ESDM atas pembangunan infrastruktur kendaraan berbasis listrik,” tandasnya.

Selanjutnya: Pertamina perkenalkan FSRU Jawa Satu untuk dukung proyek PLTGU 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×