Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempersiapkan sejumlah insentif untuk mendorong pengembangan energi panas bumi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa pemerintah kini sedang menyiapkan berbagai insentif baru untuk sektor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
"Insentif TKDN panas bumi akan mempertimbangkan sisi hilir dan hulu. Selain itu, prioritas penggunaan energi terbarukan pada excess energy dari PLTP juga akan diatur dalam Rancangan Peraturan Menteri tentang Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dari energi baru terbarukan," ujar Eniya kepada Kontan pada Rabu (2/7).
Baca Juga: PLN Beberkan Strategi untuk Capai Target Pembangkit EBT 75% dan Gas 25%
Eniya menambahkan bahwa dukungan insentif lainnya termasuk penggunaan dana government drilling yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur untuk mengumpulkan data Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang potensial, termasuk WKP Waisano, Jailolo, dan lokasi lainnya.
Saat ini, terdapat dua WKP hasil government drilling yang sedang dilelang, yaitu WKP Cisolok Cisukarame di Sukabumi, Jawa Barat, dan WKP Nage di Flores, NTT.
"Kementerian ESDM juga sedang melakukan kajian dan koordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menambah insentif fiskal yang dapat meningkatkan optimalisasi ekonomi proyek," jelas Eniya.
PLN telah menyampaikan rencana untuk mendorong kerjasama dalam pembangunan 9 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total kapasitas diperkirakan mencapai 260 megawatt (MW).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik ke Level Tertinggi dalam Dua Bulan
Kesembilan lokasi geothermal yang akan segera dikembangkan oleh PLN adalah Tulehu di Maluku Tengah, Atadei di Nusa Tenggara Timur, Songa Wayaua di Halmahera Selatan, Tangkuban Perahu di Jawa Barat, Ungaran di Jawa Tengah, Kepahiang di Bengkulu, Oka Ile Ange di NTT, Gunung Sirung di NTT, dan Danau Ranau di Sumatra Selatan serta Lampung Barat.
Mengacu pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pengembangan pembangkit panas bumi hingga tahun 2023 telah mencapai 2.417,7 MW, meningkat 57,4 MW dari tahun 2022 yang mencapai 2.360,3 MW. Pada tahun 2024 ini, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang PLTP mencapai 2.472,7 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News