Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik penghematan subsidi LPG 3kg lewat pengembangan jaringan gas (jargas).
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, pengembangan infrastruktur gas pipa menjadi fokus pemerintah dalam beberapa tahun ke depan.
Menurutnya, jika pembangunan bisa terlaksana maka pembangunan pipa dapat dilakukan hingga menjangkau konsumen berbagai sektor seperti industri, kelistrikan, komersil hingga rumah tangga.
Baca Juga: Begini Upaya Kementerian ESDM Kerek Konsumsi Gas Bumi
"Juga ditargetkan bisa dilewati baik untuk jargas pemerintah maupun kerja sama swasta atau KPBU karena kita ingin kurangi subsidi LPG 3kg targetnya Rp 630 miliar per tahun dan penghematan devisa impor RP 1,08 triliun per tahun," kata Tutuka dalam Konferensi Pers, Selasa (16/1).
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, konsumsi gas bumi pada tahun 2023 mencapai 3.745 BBTUD. Dari jumlah tersebut, sebanyak 68,2% dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri.
"Kita harus membangun infrastruktur untuk bisa mengakomodasi tambahan pasokan gas dari hasil produksi (lapangan) baru," ungkap Arifin dalam Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM 2023 dan Rencana Kerja 2024, Senin (15/1).
Arifin menjelaskan, ada sejumlah proyek pipa transmisi yang akan dioptimalkan pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
Proyek tersebut antara lain, pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang tahap II yang diharapkan tuntas pada awal 2025 mendatang. Proyek ini diperkirakan menelan investasi mencapai Rp 3 triliun.
Selanjutnya, proyek pipa transmisi gas bumi Dumai-Sei Mangkei dengan nilai investasi sekitar Rp 8 triliun.
Baca Juga: Kementerian ESDM Godok Berbagai Siasat untuk Menekan Impor LPG
"Kita mengupayakan dibangunnya transmisi untuk interkoneksi antara pulau sehingga kota-kota besar bisa terlintasi dan sambungan pipa akan kita bangun untuk jaringan gas," imbuh Arifin.
Arifin menjelaskan, pemanfaatan gas bumi melalui pipa berpotensi mensubstitusi impor LPG yang kini mencapai 5,6 juta ton per tahun.
Merujuk data Kementerian ESDM, program jargas melalui Cirebon-Semarang dapat mencapai 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) dan Dumai-Sei Mangkei mencapai 600 ribu SR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News