kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga BBM Non Subsidi Kompak Turun Per November 2023


Kamis, 02 November 2023 / 04:00 WIB
Harga BBM Non Subsidi Kompak Turun Per November 2023
ILUSTRASI. Badan usaha niaga migas kompak menurunkan harga produk bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada Rabu (1/11).KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan usaha niaga migas ramai-ramai menurunkan harga produk bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada Rabu (1/11). Pertamina Patra Niaga misalnya, tercatat memangkas harga BBM non-subsidi, mulai Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex. 

Harga Pertamax di Jawa, misalnya, turun dari Rp 14.000 menjadi Rp 13.700 per liter. Begitu pula dengan harga Pertamina Dex turun menjadi Rp 17.750, dari sebelumnya Rp 17.900 per liter.

Kebijakan menurunkan harga BBM non subsidi tidak hanya dilakukan oleh  Pertamina Patra Niaga. Shell Indonesia juga tercatat memangkas harga tiap produk BBM-nya untuk tiap wilayah.

Baca Juga: BP-AKR Turunkan Harga BBM Per 1 November 2023

Ambil contoh harga-harga produk BBM non subsidi Shell untuk wilayah Jakarta. Laman resmi Shell Indonesia menunjukkan, per 1 November 2023, harga Shell Super untuk wilayah Jakarta ditetapkan sebesar Rp 14.360 per liter. Sementara itu, harga Shell V-Power Rp ditetapkan sebesar 15.270 per liter, Shell V-Power Diesel Rp 17.780 per liter, sedang Shell V-power Nitro+ Rp 15.590 per liter.

Sebelumnya, di bulan Oktober 2023, harga Shell Super dibanderol Rp 15.380 per liter, Shell V-Power Rp 16.350 per liter, Shell V-Power Diesel   Rp 17.920 per liter, lalu Shell V-power Nitro+ Rp 16.730.

Penyesuaian harga juga dilakukan oleh BP-AKR pada 1 November 2023. Lewat penyesuaian harga tersebut, masing-masing produk BBM BP-AKR turun dengan perincian berikut:  BP Ultimate mengalami penurunan harga dari semula Rp 16.350 per liter menjadi Ro 15.270 per liter. Berikutnya, BP 92 turun dari Rp 14.580 per liter menjadi Rp 14.360 per liter, sementara BP Diesel turun dari Rp 17.240 per liter menjadi Rp 16.980 per liter.

Menariknya, langkah serentak badan usaha niaga migas menurunkan harga BBM non subsidi dilakukan ketika konflik Hamas-Israel masing berlangsung. 

Seperti diketahui, dinamika geopolitik tersebut ditengarai sempat membikin harga minyak mentah naik turun belakangan. Harga minyak mentah bahkan sempat kembali tembus US$ 90 per barel seturut konflik yang berlangsung.

Tapi, menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, penurunan harga BBM non subsidi pada Rabu (1/11) merupakan hal yang wajar. Sebab, penentuan harga BBM non subsidi ditentukan berdasarkan harga minyak mentah pada 2 bulan sebelumnya ketika harga minyak mentah dunia melesu. 

Faktor lainnya, penurunan harga BBM non subsidi juga bisa jadi berkaitan dengan strategi manajemen stok yang dilakukan oleh perusahaan.

“Mungkin pas belinya waktu itu 2 bulan ke belakang juga mereka mendapatkan harga yang lebih murah sehingga memang ada ruang untuk bisa menurunkan,”  terang Komaidi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/11).

Itulah sebabnya, Komaidi memperkirakan bahwa tren kenaikan harga minyak mentah yang terjadi belakangan baru akan terlihat dampaknya pada harga BBM non subsidi sebulan hingga 2 bulan ke depan.

Baca Juga: Ekonom: Kenaikan Harga Pangan dan BBM Non Subsidi Dorong Peningkatan Inflasi

“Bulan depan, atau bulan ke depan mungkin akan naik, karena kan pas perang ini agak sedikit naik dan nilai tukar rupiahnya juga kan relatif tinggi,” kata Komaidi.

Seperti diketahui, formula harga dasar dalam perhitungan jenis bahan bakar minyak umum (JBU) alias BBM non subsidi diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No. 245 Tahun 2022. Mean of Plaits Singapore (MOPS) atau Argus menjadi salah satu komponen variabel dalam formula tersebut.

Perhitungannya menggunakan rata-rata harga publikasi MOPS atau Argus, dengan satuan US$ per barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Untuk jenis Bensin di bawah RON 95 dan jenis Minyak Solar CN 48, rumusnya adalah Mean of Plaits Singapore (MOPS) atau Argus + Rp 1.800,00/liter + Margin (10% dari harga dasar).

Sementara itu, jenis Bensin RON 95, jenis Bensin RON 98, dan jenis Minyak Solar CN 51 rumusnya MOPS atau Argus + Rp2.000,00/Iiter + Margin (10% dari harga dasar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×