kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong penjualan, Bungasari fokus pada produk tepung premium


Minggu, 25 Maret 2018 / 11:10 WIB
Dorong penjualan, Bungasari fokus pada produk tepung premium
ILUSTRASI. Pabrik PT Bungasari Flour Mills


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung mencari strategi untuk mengembalikan kinerja setelah penjualan lesu di tahun lalu. PT Bungasari Flour Mills Indonesia misalnya, tahun ini memprioritaskan penjualan produk-produk tepung bernilai tinggi atau premium bisa tumbuh sebesar 10%.

“Kami mendorong peningkatan penjualan premium. Tetapi kalau secara pendapatan tidak bertambah karena ada kenaikan bahan baku cukup tinggi tahun ini, sehingga ongkos produksi juga akan naik,” kata Budianto Wijaya, Direktur Sales & Marketing PT Bungasari Flour Mills Indonesia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/3).

Budi menuturkan, sejak 2017, perusahaan sudah tidak meraih pertumbuhan penjualan secara signifikan. Hal ini membuat Bungasari tidak lagi mengincar pertumbuhan secara volume tetapi memprioritaskan pertumbuhan produk-produk premium, seperti Golden Crown, Golden Eagle, Hikari Biru dan Bola Salju.

Dari produk tersebut, Bungasari akan tingkatkan penjualannya lewat penambahan distributor, tim penjualan, pelayanan teknis serta ditunjang dengan program pemasaran seperti demo masak, pameran dan lainnya.

Saat ini, Bungasari masih fokus memenuhi pasar tepung nasional karena kapasitas produksi di pabrik terbatas. Ekspor akan dijalankan ketika produksi tepung melebih kapasitas yang ada, salah satu negara tujuan ekspor adalah Hong Kong,

“Ekspor ke Hongkong sudah tercapai walaupun volume belum sesuai dengan harapan. Karena kapasitas kami sudah tumbuh maka kami tidak menargetkan pertumbuhan tahun ini dikarenakan keterbatasan kapasitas,” terang Budi.

Penjualan produk Bungasari sebagai besar tersedia di ritel yakni pasar modern seperti Hypermart, LotteMart, matahari mal, foodmart, dismond supermarket, toserba Yogyakarta dan Naga pasar swalayan. Sementara penjualan produk melalui perdagangan online (e-commerce) porsinya masih kecil.

“Pertumbuhan lebih ke ritel atau bisnis ke bisnis. Penjualan tepung terigu lewat online hampir tidak ada karena terkendala berat produk jadi ongkos kirimnya bisa terlalu mahal,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×