Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bungasari Flour Mills belum memasang target penjualan yang tinggi tahun ini. Hal ini disebabkan harga bahan baku yang cenderung naik.
Budianto Wijaya, Sales & Marketing Director PT Bungasari Flour Mills mengatakan, kenaikan harga gandum sebagai bahan baku tepung hampir 10%-20%. Pada tahun 2017 lalu harga gandum sempat mencapai angka US$ 200 per ton. Menurut Budianto, harga tersebut sudah tergolong paling rendah. Komoditas internasional tersebut mulai menipis pasokannya akibat penurunan jumlah panen di beberapa wilayah.
"Karena itu kami masih terus antisipasi. Belum lagi soal kurs dollar AS yang cenderung menguat, sementara kami juga beli pakai dollar AS," sebut Budianto, Kamis (8/2). Selama ini bahan baku terigu selama ini didapat dari impor, sebagian besar berasal dari Australia.
Untuk itu, produsen seperti Bungasari akan melakukan penyesuaian harga produk dengan menaikkan harga. Mengenai besaran kenaikan, Budianto tidak mau memberi rincian.
Sepanjang 2017 lalu perseroan ini berhasil menjual sekitar 300.000 ton terigu, Budi memprediksi penjualan di 2018 masih akan sama dengan perolehan tahun lalu.
Kata Budianto, sebanyak 60% volume penjualan berasal dari ritel sedangkan sisanya 40% untuk pabrikan makanan seperti dari produsen biskuit seperti Mayora dan Mondelez.
Perseroan ini juga belum akan menambah utilisasi dari kapasitas terpasang yang saat ini 400.000 ton per tahun. Adapun rencana penambahan pabrik baru diperkirakan rampung pada semester I-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News