kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,33   -26,40   -2.85%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong pertumbuhan ekonomi desa, Pertamina bangun 39 Pertashop di Jawa Timur


Selasa, 11 Agustus 2020 / 12:26 WIB
Dorong pertumbuhan ekonomi desa, Pertamina bangun 39 Pertashop di Jawa Timur
ILUSTRASI. Pertashop


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) terus menjalankan program pembangunan Pertashop di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Hingga Agustus 2020, mini outlet Pertashop telah hadir di 39 titik penyaluran yang tersebar di wilayah Jawa Timur.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR V Rustam Aji menjelaskan, setelah memasuki adaptasi kebiasaan baru, Pertamina kembali menggencarkan pembangunan Pertashop di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

“Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen BBM yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur resmi Pertamina lainnya seperti SPBU,” ujar dia dalam siaran pers di situs Pertamina yang dikutip Kontan.co.id, Senin (10/8).

Baca Juga: Pertamina optimistis hadirkan BBM satu harga di 83 titik wilayah 3T pada tahun ini

Selain BBM, Pertashop juga menyediakan produk unggulan Pertamina yang lain seperti LPG, Bright Gas, dan produk-produk Pelumas.

Program Pertashop merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman Kementerian Dalam Negeri dengan Pertashop pada 18 Februari 2020 tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa.

Hal ini dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan BBM di kawasan desa, terutama di 53% kecamatan di Indonesia yang belum terjangkau akses SPBU dengan memanfaatkan aset desa.

Pertamina akan membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat serta memperluas jaringan distribusi dan aksesibilitas yang menjadi salah satu roda penting kehidupan sehari-hari.

“Selain itu, pembangunan Pertashop diprioritaskan untuk daerah yang belum terjangkau SPBU, namun tetap mengedepankan aspek HSSE,” tambah Rustam.

Dia menyebut bahwa pembangunan Pertashop di Jawa Timur telah mencapai 39 titik penyaluran. Pertashop tersebut tersebar 1 titik di Gresik, 3 titik di Lumajang, 1 titik di Mojokerto, 2 titik di Kediri, 2 titik di Lamongan, 4 titik di Jombang, 1 titik di Probolinggo, 1 titik di Jember dan 1 titik di Banyuwangi.

Selain itu, ada 1 titik di Bondowoso, 3 titik di Malang, 3 titik di Blitar, 2 titik di Tulungagung, 4 titik di Madiun, 1 titik di Ponorogo, 4 titik di Ngawi, 3 titik di Pamekasan, 1 titik di Bangkalan, dan 1 titik di Bojonegoro.

Baca Juga: Kini milenial bisa jadi bos di Pertamina dan anak usaha, ini caranya

Titik suplai untuk Pertashop wilayah Jawa Timur berasal dari Integrated Terminal (IT) Surabaya Group, IT Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Madiun, Fuel Terminal Tuban, dan Fuel Terminal Camplong.

Sementara itu, di luar Jawa Timur terdapat 7 titik Pertashop, yaitu 1 titik di Karangasem, 1 titik di Tabanan, 1 titik di Lombok Tengah, 1 titik di Badung, 1 titik di Bangli, dan 2 titik di Lombok Timur. Pertashop ini disuplai dari Fuel Terminal Sanggaran dan Fuel Terminal Ampenan.

Alhasil, total Pertashop yang telah terealisasi di wilayah Jawa Timur – Bali – Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mencapai 46 titik dari target 82 titik yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2020.

Kepala Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Siswanto mengungkapkan, Pertashop di desanya merupakan crash program dari Pertamina yang dibuka sejak 20 Mei 2020.

Untuk pengoperasian Pertashop tersebut, pihaknya menggandeng mitra dari PT Mitra Bumdes Nusantara yang merupakan kerja sama 7 BUMN yaitu Perum BULOG, Danareksa, Pertamina Retail, PPI, RNI, PIHC, dan PTPN 3. Volume penjualan BBM per hari Pertashop di Desa Kalisongo sejak dibuka rata-rata 420 liter per hari.

Baca Juga: PertaShop bikin distribusi bahan bakar makin merata hingga pelosok

“Masyarakat sangat senang dengan dibukanya Pertashop. Dengan adanya Pertashop, masyarakat dapat membeli Pertamax dengan harga yang sama dengan SPBU,” jelas Siswanto.

Dirinya juga menambahkan, selain Pertashop, di lokasi tersebut juga akan dibangun kawasan pertokoan yang mana masyarakat dapat berjualan barang-barang kebutuhan pokok dan potensi desa lainnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang Didi Purwantono mengungkapkan, Pertashop di desanya dibuka sejak 20 Mei 2020 dengan rata-rata penjualan BBM 590 liter per hari.

Agus Sudrikamto selaku Direktur Bumdes Bersama Singosari menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan Pertamina dalam mendirikan Pertashop di wilayah Malang.

“Ini merupakan pengalaman baru bekerja sama dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia di mana kami harus menyesuaikan ritme kerja manajemen dan visi yang sama untuk mendukung aktivitas ekonomi desa,” ungkap dia.

Ia berharap, keberadaan Pertashop dapat menjadi penggerak Pendapatan Asli Desa (PAD) di masa yang akan datang serta mendorong perekonomian dan kesejahteraan desa.

Baca Juga: Perluas layanan, Pertamina luncurkan 147 titik penyalur Pertashop di 19 provinsi

Rustam menambahkan, pembangunan Pertashop akan terus berlanjut sampai seluruh kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG kecamatan terwujud. Hal ini sejalan dengan Program yaitu Pertamina One Village One Outlet (OVOO) sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru.

“Dengan dukungan pemerintah dan seluruh stakeholders, Pertamina berharap program Pertashop dapat melengkapi kesuksesan Program BBM Satu Harga yang saat ini telah dinikmati masyarakat di wilayah 3T,” tandas Rustam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×