Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Pertamina akan membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat serta memperluas jaringan distribusi dan aksesibilitas yang menjadi salah satu roda penting kehidupan sehari-hari.
“Selain itu, pembangunan Pertashop diprioritaskan untuk daerah yang belum terjangkau SPBU, namun tetap mengedepankan aspek HSSE,” tambah Rustam.
Dia menyebut bahwa pembangunan Pertashop di Jawa Timur telah mencapai 39 titik penyaluran. Pertashop tersebut tersebar 1 titik di Gresik, 3 titik di Lumajang, 1 titik di Mojokerto, 2 titik di Kediri, 2 titik di Lamongan, 4 titik di Jombang, 1 titik di Probolinggo, 1 titik di Jember dan 1 titik di Banyuwangi.
Selain itu, ada 1 titik di Bondowoso, 3 titik di Malang, 3 titik di Blitar, 2 titik di Tulungagung, 4 titik di Madiun, 1 titik di Ponorogo, 4 titik di Ngawi, 3 titik di Pamekasan, 1 titik di Bangkalan, dan 1 titik di Bojonegoro.
Baca Juga: Kini milenial bisa jadi bos di Pertamina dan anak usaha, ini caranya
Titik suplai untuk Pertashop wilayah Jawa Timur berasal dari Integrated Terminal (IT) Surabaya Group, IT Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Madiun, Fuel Terminal Tuban, dan Fuel Terminal Camplong.
Sementara itu, di luar Jawa Timur terdapat 7 titik Pertashop, yaitu 1 titik di Karangasem, 1 titik di Tabanan, 1 titik di Lombok Tengah, 1 titik di Badung, 1 titik di Bangli, dan 2 titik di Lombok Timur. Pertashop ini disuplai dari Fuel Terminal Sanggaran dan Fuel Terminal Ampenan.
Alhasil, total Pertashop yang telah terealisasi di wilayah Jawa Timur – Bali – Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mencapai 46 titik dari target 82 titik yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2020.