kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPUM akan bangun mini plant di Indonesia Timur


Jumat, 02 Juni 2017 / 06:30 WIB
DPUM akan bangun mini plant di Indonesia Timur


Reporter: Riska Rahman | Editor: Rizki Caturini

PATI. Perusahaan perikanan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) berencana membangun fasilitas mini plant di wilayah Indonesia Timur tahun depan. Untuk itu, DPUM menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp 700 miliar pada semester II-2017 mendatang.

Anggaran Rp 700 miliar tersebut rencananya akan digunakan untuk pembebasan lahan, pembangunan pabrik pengolahan hasil laut, serta pembagunan cold storage pada 2018 nanti. Meski belum bisa memberikan lokasi pasti di mana mini plant tersebut akan dibangun, Wakil Direktur Utama DPUM Heri Akhyar memperkirakan lokasi pembangunan pabrik tambahan akan berada di sekitar wilayah Maluku, Sulawesi Selatan, Pontianak, dan Papua.

Anggaran tersebut pun rencananya diperoleh melalui beberapa instrumen. "Bisa melalui penerbitan obligasi, pinjaman bank, atau kombinasi keduanya," kata Heri. Namun ia mengaku belum bisa memutuskan instrumen apa yang akan digunakan hingga Agustus mendatang.

Terkait kapasitas mini plant yang akan dibangun, Heri belum bisa menyebutkan berapa besar . "Soal kapasitas saat ini masih dalam kajian. Mungkin baru selesai Agustus 2017 nanti," imbuh Heri.

Sebelumnya, DPUM telah memiliki fasilitas pabrik dan cold storage di Pati dan Juwana, Jawa Tengah serta di Muara Baru, Jakarta. Fasilitas di Pati terdiri dari dari pabrik pengolahan dan cold storage berkapasitas 21.000 ton. Sedangkan untuk fasilitas di Juwana dan Muara Baru hanya terdiri dari cold storage yang memiliki kapasitas total sebesar 4.500 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×