kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.708   24,00   0,14%
  • IDX 8.715   82,59   0,96%
  • KOMPAS100 1.196   12,70   1,07%
  • LQ45 857   9,49   1,12%
  • ISSI 311   3,67   1,19%
  • IDX30 443   3,17   0,72%
  • IDXHIDIV20 515   1,31   0,25%
  • IDX80 134   1,58   1,20%
  • IDXV30 142   1,05   0,75%
  • IDXQ30 141   0,61   0,43%

Dua Animasi Indonesia Pikat Minat Investor di ATF 2025


Senin, 08 Desember 2025 / 10:04 WIB
Dua Animasi Indonesia Pikat Minat Investor di ATF 2025
ILUSTRASI. Indonesia Film & Animation Networking Dialog dalam ajang Asia TV Forum & Market (ATF) 2025 di Singapura pada Sabtu (6/12/2025).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Karya animasi Indonesia kembali menunjukkan taji di kancah internasional. Dalam ajang Asia TV Forum & Market (ATF) 2025 di Singapura, dua intellectual property (IP) lokal—KOMARONG dan Galeo Anak Segara, menarik minat studio animasi dari Taiwan dan Kanada.

KOMARONG, karya Ida Bagus Aditya Wardana dan Gilang Bhagaskara, mendapatkan perhatian dari Xhantus Animation Studio asal Taiwan. Sementara itu, Galeo Anak Segara garapan Andara Fembriarto dari Studio Amarana dilirik Betterhalf Films dari Toronto, Kanada. Keduanya menerima Commitment for Advanced Discussion, sebagai tanda minat penjajakan lebih lanjut.

Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu, menyebut partisipasi Indonesia di ATF 2025 sebagai langkah strategis untuk membuka akses pasar internasional bagi industri film dan animasi Tanah Air. Menurutnya, kolaborasi regional antara Indonesia dan Singapura, sebagai hub industri kreatif Asia, dapat mendorong investasi sekaligus memperkuat daya saing global.

“Kegiatan ini memberi ruang bagi kreator muda untuk mempresentasikan proyek mereka di hadapan pembeli, investor, hingga mitra internasional. Dua IP Indonesia mendapat atensi khusus dari studio Kanada dan Taiwan,” ujar Ayu dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

Baca Juga: Kemenekraf Akan Bawa 6 Film dan IP Animasi Lokal ke ATF 2025

Ia menuturkan bahwa ATF berpotensi mendorong ekspor produk kreatif, menarik investasi, dan membuka lapangan kerja bagi talenta lokal. Dengan dukungan yang terstruktur, momentum ini dinilai dapat menjadi lompatan bagi industri film dan animasi Indonesia.

Andara Fembriarto, kreator Galeo Anak Segara, menyatakan bahwa pemerintah berperan besar membuka akses pasar dan memberi pembinaan bisnis. Ia menyebut respons dari berbagai negara sangat positif, bahkan beberapa IP sudah diminati sejumlah studio.

Sementara itu, Gilang Bhagaskara, kreator KOMARONG, menilai kehadiran Indonesia di ATF menunjukkan komitmen pemerintah mendorong animasi lokal ke pasar global. Ia mengatakan forum ini membuka peluang kerja sama yang kini tengah dijajaki dengan calon buyer dan investor.

Kementerian Ekonomi Kreatif membawa enam intellectual property (IP), tiga film dan tiga animasi, untuk dipromosikan kepada buyer dan investor global di ATF 2025. Seluruhnya merupakan hasil kurasi Program AKTIF. Selain KOMARONG dan Galeo Anak Segara, ada animasi Watujiwo Series karya Dieky Suprayogi. 

Sementara tiga IP film yang dibawa yakni Bong (Of Womb and Tomb) karya Destian Rendra, Pelabuhan Berkabut (Fish, Please!) karya Haris Yuliyanto, dan Komik Jagoan (Face It Like a Man) karya Dwitya Yoga Dharmawangsa.

Baca Juga: Ekonomi Kreatif Melesat, Hiburan Jadi Penggerak Baru Pertumbuhan

Booth Indonesia di ATF 2025 menarik perhatian pengunjung, buyer, dan distributor internasional. Puluhan pertemuan berlangsung dengan perwakilan dari Asia, Eropa, hingga Timur Tengah. CEO Metra TV, Iin Kusumastiwi, menilai momentum ini menunjukkan efektivitas promosi internasional melalui Program AKTIF. “Karya AKTIF sangat kompetitif di level global, membawa kekhasan budaya Indonesia namun tetap universal,” ujarnya.

Untuk memperkuat eksposur, Kemenekraf juga menggelar Indonesia Film & Animation Networking Dialogue di Suntec City, yang mencakup networking dinner, content showcase, dan strategic presentation sebagai forum B2B antara studio animasi, produser film, OTT, dan mitra industri global.

GM Creative & Global Business Link Group, Aileen Yapto, menegaskan potensi besar IP Indonesia. “Indonesia memiliki keragaman budaya dan dinamika sosial yang merupakan tambang IP yang belum tergarap penuh. Program AKTIF membuktikan kemampuan Indonesia mengemas cerita menjadi produk kreatif yang kompetitif,” katanya.

Selanjutnya: Begini Strategi Adi Sarana Armada (ASSA) untuk Perkuat Bisnis Sewa Kendaraan

Menarik Dibaca: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham JPFA, TRIM & BBYB, Senin (8/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×