Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Petronas Indonesia kini semakin mantap menyelesaikan beberapa proyek hulu minyak dan gas bumi (migas). Dalam tahun ini ada dua blok migas yang siap untuk berproduksi.
General Manager dan Country Chairman Petronas Indonesia Hazli Sham Kassim menjelaskan, minyak dan gas bumi kali pertama dari Lapangan Bukit Tua sudah berproduksi sejak 17 Mei 2015. "Itu salah satu blok migas kami yang sudah produksi," ujar Hazli Sham Kassim, akhir pekan lalu, saat 39th Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2015.
Kepala Sub Bidang Protokoler dan Kehumasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Zuldadi Rafdi menyebut, pada fase awal, Lapangan Bukit Tua memproduksi minyak 3.700 barel per hari (bph) dan gas 2 juta standar kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (mmscfd). Produksi dari Lapangan Bukit Tua akan naik 2016 menjadi 20.000 bph dan 50 mmscfd.
Gas dari Lapangan Bukit Tua ini akan digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Jawa Timur. Semula perjanjian jual beli gas (PJBG) antara Petronas Carigali Ketapang, dan pembeli gas PT Petrogas Jatim Utama milik Pemda Jawa Timur siap ditandatangani.
Awalnya penandatanganan akan dilakukan pekan lalu.Namun, agenda ini batal karena ada beberapa klausul yang secara hukum masih harus diselaraskan. Meski demikian, kata Zuldadi, penundaan penandatanganan PJBG ini tidak akan mengganggu proses produksi gas itu sendiri.
Selain itu, pada tahun ini Petronas akan melakukan pengeboran empat sampai lima sumur pengembangan di Lapangan Bukit Tua dengan nilai investasi puluhan juta dollar AS. Lapangan Bukit Tua terletak di Laut Utara Jawa Timur, sekitar 35 kilometer sebelah utara Pulau Madura, dan 110 km sebelah timur Kota Gresik Jawa Timur. Di blok ini, Petronas memiliki 80% saham dan sisanya 20% milik PT Saka Energi Indonesia.
Selain lapangan Bukit Tua, Lapangan Kepodang di Blok Muriah milik Petronas Carigali Muriah juga akan berproduksi pada Agustus 2015. Hazli mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan semua pengeboran eksplorasi dan pengembangan. Lalu pembangunan jaringan pipa hilir juga segera diselesaikan.
Lapangan Kepodang, mereka akan memproduksi gas 116 mmsfd. Sedangkan produksi secara komersial baru pada November 2015. Petronas sudah menandatangani PJBG dengan PLN pada 2008, perjanjian tarif toll fee sebesar US$ 0,37 per mmbtu.
Gas dari lapangan Kepodang ini akan dikirim ke PLTG Tambak Lorok, di Semarang melalui Pipa Kalija I. Saat ini konsorsium perusahaan PGN dan PT Bakrie and Brothers Tbk sudah mengerjakan 50% proyek pembangunannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News