Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pengerjaan proyek minyak dan gas bumi (migas) Lapangan Bukit Tua, Blok Ketapang milik Petronas Carigali Ketapang Ltd yang terletak di perairan utara Madura, Jawa Timur, hingga awal Oktober 2014 sudah mencapai 65%. Salah satu kemajuan dalam proyek ini adalah siap beroperasinya fasilitas produksi, penyimpanan, dan pengangkutan terapung alias floating production storage and offloading (FPSO). Kapal ini telah diresmikan di Galangan Kapal Keppel, Singapura, Selasa (21/10).
Kapal penampung produksi tersebut memiliki panjang 233 meter, lebar 43 meter, dan tinggi 20 meter ini, diberi nama Ratu Nusantara. Nama ini mewakili kemitraan Indonesia dan Malaysia di Kepulauan Nusantara. Ratu Nusantara memiliki fasilitas pengolahan 25.000 barel per hari (bph) dan 77 juta kaki kubik gas per hari, serta 20.000 barel air per hari. Kapal ini juga dirancang mampu menyimpan hingga 630.000 barel minyak yang telah diproses.
Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudianto Rimbono bilang, pihaknya menargetkan produksi awal Lapangan Bukit Tua bisa 5.000 bph dan 20 juta kaki kubik gas bumi per hari. "Produksi awalnya April 2015," imbuhnya ke KONTAN, Selasa (21/10).
Produksi ini diharapkan meningkat bertahap hingga mencapai 20.000 bph dan 60 juta kaki kubik gas bumi per hari. Sementara, produksi gas, diperuntukkan ke pembeli domestik, yaitu PT Petrogas Jatim Utama untuk kebutuhan kelistrikan PLTGU Gresik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News