Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengajukan dua cara untuk mencegah mobil mewah minum premium atau bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dua cara itu adalah, mencegahnya dengan memanfaatkan perangkat Teknologi Informasi (IT), kedua mencegahnya dengan cara manual.
Hal ini disampaikan oleh Ibrahim Hasyim, anggota komite BPH Migas di Jakarta, Jumat (13/4). Menurut Ibrahim, dua cara ini masih menunggu keputusan dari pemerintah.
"Kalaui pemerintah belum mengeluarkan kebijakannya, maka kami akan tunggu," kata Ibrahim kepada KONTAN.
Dari kedua cara ini, secara pribadi, Ibrahim memilih menggunakan sistem manual ketimbang memakai teknologi. Sebab, dengan memakai teknologi, implementasinya akan membutuhkan waktu lama, apalagi pengadaannya mesti dilakukan lewat lelang.
Sementara jika menggunakan non teknologi seperti, maka kebijakan pengendalian bisa dijalankan sesegera mungkin.
“Kalau memakai stiker, maka kami membutuhkan data kendaraan. Cara ini sudah kami bahas dengan pihak kepolisian,” terangnya.
Walaupun banyak usulan, Ibrahim menilai, BPH hanya menjalankan program yang ditetapkan oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News