Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) kembali mendapatkan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dari badan sertifikasi TUV Rheinland. Sertifikat tersebut diterima oleh dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik Perseroan. Sertifikat berlaku selama 5 tahun, sejak dikeluarkan pada 25 Maret 2014.
Sertifikat diperoleh oleh PKS kedua (PKS 2) dengan kebun pemasok Tandan Buah Segar (TBS) dari PT Dharma Agrotama Nusantara (PT DAN) dan PKS ketiga (PKS 3) dengan kebun pemasok TBS dari PT Dharma Intisawit Nugraha (PT DIN) dan PT Dewata Sawit Nusantara (PT DWT).
Sertifikat yang diterima ini melengkapi sertifikat RSPO yang sudah diterima PKS pertama dengan kebun pemasok TBS dari PT Swakarsa Sinarsentosa (PT SWA) pada tanggal 10 Januari 2013 lalu. Dengan demikian, dari enam PKS yang dimiliki, DSN Group sudah memperoleh tiga sertifikat RSPO.
Proses assessment untuk PKS 2 telah dilakukan pada 24 Juni-30 Juni 2013 lalu. Sedangkan untuk PKS 3 telah dilakukan pada 25 Agustus–31 Agustus 2013. Dalam siaran Persnya, Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Timotheus Arifin C, mengatakan diraihnya sertifikat RSPO tersebut menunjukkan keseriusan DSNG dalam mengelola perkebunan secara berkelanjutan.
DSNG melalui anak perusahaannya sudah menjadi anggota RSPO sejak 2008 dan aktif mendukung semua program RSPO. “Saat ini, DSN Group juga sedang mempersiapkan proses sertifikasi RSPO untuk PKS-PKS lainnya yang dimiliki,” kata Arifin, yang juga CEO Business Unit Agro, Kamis (3/4).
Selain sertifikat RSPO, PKS 1 dengan kebun pemasok TBS dari PT SWA pada tanggal 28 Februari 2014 lalu juga telah menerima sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Assessment ISPO untuk PKS2 dan PKS3 telah dilaksanakan dan saat ini Komisi ISPO sedang dalam proses review untuk penerbitan sertifikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Dharma Satya Petik Hasil Ekspansi
Beban keuangan naik, laba DSNG susut 5%
