Reporter: Handoyo | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang mulai menunjukkan tren meningkat membuat para petani sedikit tersenyum lega. Pasalnya, kenaikan harga CPO bakal mengerek harga Tandan Buah Segar (TBS) yang ditanam petani.
Di Bursa Malaysia Derivative Exchange (MDEX), harga CPO untuk pengiriman Maret 2014 akhir bulan lalu ada di kisaran US$ 765,93 per ton. Bandingkan dengan akhir Juli 2013 yang ada di kisaran US$ 681,73 per ton.
Kenaikan harga CPO juga turut menyeret kenaikan harga TBS di dalam negeri. Pada Januari lalu harga rata-rata TBS sekitar Rp 1.950 per kilogram (kg)-Rp 1.971 per kg. Harga ini naik tipis dibandingkan Desember 2013 yang ada di kisaran Rp 1.939 per kg-Rp 1.963 per kg.
Setiyono, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek PIR) menilai, kenaikan harga TBS ini juga dipengaruhi produksi TBS yang turun hingga 30% akibat siklus tanaman dan kondisi cuaca yang tidak mendukung. "Karena produksi turun, pasokan sedikit," kata Setiyono kepada KONTAN Selasa (4/2).
Sekedar perbandingan, bila usia tanaman sawit usia 10 tahun rata-rata produksi TBS mencapai 2 ton per hektar (ha)-3 ton per ha, pada awal tahun ini mengalami penurunan menjadi hanya sekitar 1,4 ton per ha.
Setiyono memperkirakan, penurunan produksi TBS ini masih akan terjadi hingga Februari 2014. Sementara musim panen TBS atau peak season (panen) tahun ini akan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Asmar Arsyad, Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengatakan harga jual TBS yang diterima oleh para petani sekarang sudah cukup bagus karena lebih tinggi dari biaya produksi yang dikeluarkan yakni sekitar Rp 800 per kg. "Harga sudah bagus, ada fluktuasi tetapi tidak besar," kata Asmar.
Mengutip data Apkasindo, harga jual TBS sawit pada tanggal 8 Januari - 12 Januari 2014 sebesar Rp 1.889 per kg. Sementara penjualan TBS pada tanggal 22 Januari 2014 berkisar Rp 1.898 per kg, dan pada tanggal 29 Januari 2014 sekitar Rp 1.985 per kg.
Seperti halnya TBS, fluktuasi yang tidak terlalu besar terjadi pada dua bulan terakhir ini. Catatan saja harga CPO pada tanggal 8 Januari - 14 Januari 2014 tercatat sebesar Rp 8.813 per kg, pada tanggal 22-28 Januari sebesar Rp 8.769 per kg, dan tanggal 29 Januari-4 Februari harganya mencapai Rp 8.811 per kg.
Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga memperkirakan harga CPO tahun ini akan kembali bangkit. Dalam hitungan Gapki, tahun ini harga CPO bakal bergerak di kisaran US$ 900 per ton - US$ 950 per ton.
Kenaikan harga CPO akan mendorong perusahaan kelapa sawit merealisasikan rencana penambahan lahan tanamnya. PT Jawa Agra Wattie Tbk misalnya, tahun ini berencana menambah lahan tertanam baru kelapa sawit seluas 1.650 hektare (ha). Tahun lalu, perusahaan ini menambah lahan tertanam baru kelapa sawit seluas 2.000 ha.
Bambang S. Ibrahim Direktur Keuangan PT Jaya Agra Wattie Tbk bilang tahun ini perusahaan menargetkan produksi TBS sebanyak 243.838 ton dan produksi CPO sebanyak 53.707 ton.
Perusahaan sawit lain yakni PT Dharma Satya Nusantara Tbk tahun ini juga berencana untuk menambah luas areal tanam baru untuk sawit sekitar 10.000 ha di Kalimantan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News