Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ada tambahan dua proyek smelter yang telah rampung hingga saat ini.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengungkapkan dua tambahan smelter ini berasal dari konsentrat pasir besi dan bauksit.
"Ada dua (yang selesai), yakni PT Rusan Sejahtera smelter konsentrat pasir besi dan PT Berkah Pulau Bintan untuk smelter bauksit," kata Ridwan, Senin (22/3).
Baca Juga: Kesepakatan smelter Freeport dan Tsingshan ditargetkan tercapai akhir bulan ini
Ridwan menambahkan, selama ini tidak ada pencabutan izin usaha yang dilakukan pemerintah. Sebab, progres smelter yang ada dinilai masih memenuhi target dalam pemantauan sesuai kurva S.
Hingga tahun 2020 lalu, total realisasi pembangunan smelter tercatat baru 19 unit. Jumlah ini terdiri dari 13 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter besi, 2 smelter tembaga, dan 1 smelter mangan. Selain itu, total investasi pembangunan smelter hingga semester pertama 2020 mencapai US$ 12,06 miliar.
Secara total, proyek smelter hingga tahun 2024 diharapkan bisa mencapai 53 smelter. Adapun total investasi untuk mencapai 53 smelter tersebut mencapai US$ 21,59 miliar.
Bila dirinci, investasi untuk smelter tembaga sebesar US$ 4,69 miliar, smelter nikel sebesar US$ 8 miliar, smelter bauksit sebesar US$ 8,64 miliar, smelter besi sebesar US$ 193,9 juta, smelter mangan sebesar US$ 23,9 juta, dan smelter timbal dan seng sebesar US$ 28,8 juta.
Selanjutnya: Pemerintah berikan relaksasi ekspor mineral di masa pandemi covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News