Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah menargetkan dua pembangkit baru yang akan berjalan setelah tahun 2016.
Setelah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Arun, Aceh dan Bangkanai, Kalimantan Selatan mendapat dana, kini giliran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Jawa Barat dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Grati, Jawa Timur yang akan digarap.
Murtaqi Syamsuddin, Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko menyampaikan untuk saat ini tahapannya masih menunggu proses pelelangan untuk masalah konstruksi dan pinjaman dana. Sebab untuk PLTA Jatigede sebetulnya pembangunan sudah sejak 2011 lalu, namun ada penambahan pembangunan setelah bendungan yang lama dibangun.
"Keduanya juga masih menunggu kucuran pinjaman dari export credit agency (ECA), yang bisa dari negara mana saja, kalau Arun dan Bangkanai itu kan ECA Finlandia, kalau 2 pembangkit ini kemungkinan besar dari Jerman atau China," kata Murtaqi.
ECA merupakan lembaga pembiayaan ekspor yang memberikan pinjaman negara kepada negara mitranya, syaratnya negara mitranya, seperti Indonesia harus menggunakan teknologi dalam pembangunannya.
Murtaqi menambahkan, PLN lebih tertarik dengan pinjaman sejenis ECA daripada pinjaman lain sebab ECA tidak harus menggunakan jaminan dari pemerintah, dan skemanya langsung ke perusahaan tidak melalui izin negara.
PLTA Jatigede makan waktu lebih lama
Sementara itu, Nur Pamudji, Presiden Direktur PLN menyampaikan khusus untuk PLTA Jatigede penyelesaiannya akan memakan waktu lebih lama ketimbang PLTGU Grati.
Jika PLTGU Grati akan selesai 2016, maka PLTA Jatigede akan selesai 2017. Ia mengatakan jika pembangkit yang menggunakan air memang lebih rumit daripada gas.
"Untuk PLTGU Grati nilai investasinya US$ 500 juta dan PLTA Jatigede US$ 150 juta dan listrik dari kedua pembangkit akan disalurkan melalui sambungan interkoneksi Jawa Bali. Kalau Grati kita mesti cepat karena beban terus naik, " kata Nur.
Keduanya masih dalam tahap pelelangan yang terdiri dari lender dan kontraktor yang akan dipasangkan. Pelelangan lender dan lender untuk Jatigede akan diumumkan akhir Februari mendatang dan Grati akan diumumkan April 2014 mendatang.
"Sekarang masih dievaluasi oleh tim, pastinya baik lender dan kontraktor harus punya perhitungan biaya efiesiensi yang terbaik. Setelah pelelangan selesai, maka banknya baru ditentukan," tambahnya.
Untuk PLTGU Grati, ada penambahan kapasitas, dimana awalnya pembangkit direncanakan 500 megawatt (MW) dan akan ditambah menjadi 850 MW.
Pasokan gas berasal dari Santos, perusahaan migas asal Australia melalui Lapangan Santos Oyong dan Santos Wortel. Saat ini gas untuk turbin sudah bisa jalan dalam waktu dekat. DI tahun 2015, PLN akan membuat open cycle hingga 350 MW, sehingga sisanya diselesaikan tahun 2016.
PLTA Jatigede, kapasitas 110 MW akan memanfaatkan dam sebelumnya, dan masih ada pembangunan di bawah bendungan lama, kata Nur untuk saat ini sudah ada 5 mitra lokal yang tertarik untuk membangun PLTA Jatigede, namun ia enggan menyebutkan perusahaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News