kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dubai Ports dan Maspion akan bangun pelabuhan peti kemas senilai US$ 1,2 miliar


Minggu, 07 Maret 2021 / 12:11 WIB
Dubai Ports dan Maspion akan bangun pelabuhan peti kemas senilai US$ 1,2 miliar
ILUSTRASI. Kemitraan strategis antara platform gabungan DP World dan CDPQ dengan Maspion Group untuk pengembangan pelabuhan peti kemas dan kawasan industri logistik senilai US$ 1,2 miliar di Jawa Timur.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendatangkan investasi guna memperlancar pembangunan sejumlah infrastruktur di dalam negeri, salah satunya proyek pelabuhan peti kemas di Jawa Timur.

Jumat (3/5) lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan turut menghadiri acara Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks. Di sana, mereka menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Dubai Ports World dengan PT Maspion Indonesia.

Melalui kerjasama ini, kedua belah pihak akan menggarap proyek pembangunan pelabuhan peti kemas di Jawa Timur yang diharapkan dapat membantu industri logistik Indonesia.

“Proyek ini diharapkan akan membantu Indonesia menekan persentase ongkos logistik pengiriman barang, baik ekspor maupun impor,” tulis Budi Karya melalui postingan di Instagram pribadinya, Sabtu (6/3).

Baca Juga: Kementerian Perindustrian berupaya membenahi 9 hambatan pelaku industri

Budi melanjutkan, proyek pelabuhan tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2022 dan segera dapat beroperasi di tahun itu juga. Lantas, pelabuhan ini diharapkan mampu menampung 3 juta kontainer dengan luas terminal 100 hektare kawasan industri.

Dikutip dari siaran pers di situs Kemenko Marves pada Sabtu (6/3), kerjasama antara Dubai Ports World dan Maspion Indonesia dalam pembangunan pelabuhan peti kemas tersebut berbentuk joint venture atau perusahaan patungan.

Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail yang ikut hadir dalam prosesi penandatanganan tersebut menyebut, nilai investasi proyek pelabuhan peti kemas antara Dubai Ports World dan Maspion Indonesia mencapai US$ 1,2 miliar.

“Dan dengan adanya penerapan UU Omnibus Law di Indonesia akan sangat membantu investor dan mampu menciptakan iklim investasi yang bagus,” ungkap dia.

Selanjutnya: Kementerian Perhubungan Mengajukan Pendanaan Infrastruktur ke LPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×