kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duet Waskita dan Jasa Marga di ruas tol


Jumat, 13 Maret 2015 / 10:04 WIB
Duet Waskita dan Jasa Marga di ruas tol


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap mengambilalih tiga konsesi ruas tol mangkrak dari tangan PT Thiess Contractors Indonesia. Ketiga ruas tersebut adalah ruas jalan tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono dan Cinere Serpong.

Demi merealisasikan rencana, kedua perusahaan pelat itu membentuk perusahaan patungan. Porsi kepemilikan sahamnya  adalah 40% Waskita dan 60% Jasa Marga. "Kesepakatannya sekitar dua minggu lalu,” ujar Dono Prawiro, Direktur Utama PT Waskita Karya Tollroad kepada KONTAN, Kamis (12/3).

Perusahaan patungan yang masih dirahasiakan namanya itu mengajukan penawaran proses lelang pada pekan lalu. Proyeksi pengumuman pemenang lelang akan dilakukan pekan ini. Pasca pengumuman pemenang lelang, pemerintah akan membikin mengganti perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT).

Andaikata Waskita dan Jasa Marga memenangkan tender itu, Dono memperkirakan jalan tol Solo-Ngawi menjadi ruas jalan tol yang pertama rampung. Sebab pembebasan lahan sudah 92%. Rancangan pengerjaan jalan tol itu memakan waktu tiga tahun.

Selanjutnya, menyusul ruas jalan tol Ngawi-Kertosono diprediksi rampung. Pembebasan lahan proyek ini sudah sekitar 88%. Terakhir, barulah jalan tol  Cinere-Serpong.

Dihubungi secara terpisah, Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan PT Jasa Marga memastikan tak memiliki kendala dari sisi pendanaan jika kelak terpilih sebagai penggarap tiga jalan tol itu. “Kami memiliki kemampuan finansial yang baik, entah dari ekuitas maupun kemampuan untuk mengambil pinjaman perbankan,” ujar Reynaldi.

Rancangan sementara Jasa Marga adalah memenuhi 30% kebutuhan dana untuk mengambilalih proyek itu dari ekuitas. Lalu, 70% berasal dari pinjaman perbankan.

Reynaldi memperkirakan biaya pengambilalihan ketiga ruas tol tersebut akan menghabiskan Rp 11 triliun. Ruas jalan tol Solo-Ngawi dan ruas tol Ngawi-Kertosono membutuhkan dana Rp 9 triliun. Lantas, sisanya Rp 2 triliun dana untuk mengambilalih  ruas tol Cinere-Serpong.

Asal tahu saja, semula Thiess Contractors adalah pemilik saham mayoritas atas konsesi tiga jalan tol tersebut. Porsi saham Thiess Contractors di ruas tol Solo-Ngawi dan ruas tol Ngawi-Kertosono sama, yakni 95% saham. Sisanya 5% dipegang oleh PT Ferino Putra. Kalau di ruas tol  Cinere-Seporng, Thiess Contractors memegang 80% saham dan 20% dimiliki oleh Waskita.

Berdasarkan PPJT sebelumnya, waktu pengerjaan ruas ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi Kertosono mestinya adalah Januari 2012 hingga September 2014. Sementara waktu pengerjaan ruas tol Cinere-Serpong seharunya Januari 2013 hingga Desember 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×