kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Duh, pengusaha hotel mulai merumahkan pegawainya


Kamis, 19 Februari 2015 / 19:39 WIB
Duh, pengusaha hotel mulai merumahkan pegawainya
ILUSTRASI. Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Masih Turun, AAJI Optimis di Semester II-2023 Akan Lebih Positif./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/08/2023.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Larangan pegawai negeri sipil (PNS) menggelar rapat di hotel mulai terasa bagi bisnis perhotelan. Dampaknya, tingkat hunian hotel di sejumlah kota mengalami penurunan. Kondisi itu memaksa pebisnis perhotelan merumahkan sebagian karyawannya.

Menurut Survei Perkembangan Properti Komersial Bank Indonesia (BI), tingkat hunian hotel di Jabodebek anjlok 5,31% year on year (yoy) menjadi 76,30% pada kuartal IV-2014. Tingkat hunian hotel di Banten juga merosot meski hanya 0,01% yoy menjadi 74,88%. Kondisi di Bandung tidak jauh berbeda, di mana tingkat hunian hotel menyusut 2,65% yoy menjadi 79,08%.

Padahal, tidak sedikit hotel yang saat ini masih dalam tahap konstruksi dan akan masuk ke pasar tahun ini. Di Jakarta, BI mencatat sebagian besar pasokan hotel didominasi oleh hotel bintang empat dan lima di area primer, sementara hotel bintang dua dan tiga mendominasi area sekunder.

Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cyprianus Aoer mengakui penurunan tingkat hunian hotel tidak bisa dihindari. "Di seluruh Indonesia, tingkat hunian sudah berkurang antara 5% hingga 20% pada akhir tahun lalu," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (19/2).

Penyebabnya tidak lain adalah kebijakan pemerintah yang melarang PNS rapat di hotel, sehingga banyak pesanan ruang rapat yang dibatalkan. Padahal, akhir tahun biasanya merupakan masa panen bagi bisnis perhotelan.

Akibatnya, pebisnis perhotelan pun terpaksa merumahkan sebagian karyawannya. "Saya dapat laporan dari hotel di Puncak, serta di daerah seperti Ternate dan Kupang," ujar Cyprianus.

Sayangnya Cyprianus mengaku tidak tahu jumlah karyawan yang kini menganggur. Yang jelas, karyawan yang dirumahkan adalah karyawan lepas, misalnya di bagian katering atau housekeeping.

PT Metropolitan Land Tbk (Metland) juga tidak luput dari penurunan tingkat hunian hotel. Presiden Direktur Metland Nanda Widya mengakui, tingkat okupansi Hotel Horison Bekasi anjlok hingga 30%. Padahal Metland baru saja merampungkan perluasan hotel tersebut tahun lalu.

"Saya dengar beberapa hotel sudah mulai lay off karyawan," ujar Nanda belum lama ini. Namun Nanda mengklaim Metland tidak termasuk perusahaan yang merumahkan karyawannya karena masih mendapat pemasukan dari proyek lain, seperti apartemen.

Tetapi, Nanda bilang, Metland akan menunda ekspansinya di bisnis perhotelan. "Di lokasi yang lahannya sudah didapat seperti Lampung, kami akan tetap membangun hotel, tapi tidak jadi tahun ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×