Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam program pembangunan 3 juta rumah per tahun.
Program ini tidak hanya menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga menjadi stimulus bagi 185 sektor ekonomi, termasuk industri semen.
"Pemerintah Qatar dan swasta Qatar telah berkomitmen mendanai 4-6 juta unit rumah. Uni Emirat Arab juga menyatakan dukungan untuk 1 juta unit, belum termasuk dari negara lain seperti Cina, Turki, India, dan Singapura," ujar Hashim dalam ESG Sustainability Forum 2025 seperti dikutip dari siaran pers SIG, Minggu (2/1).
Baca Juga: SIG Tampilkan Inovasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Sebagai Ketua Satgas Perumahan, Hashim menilai program ini akan meningkatkan permintaan semen dan mengatasi oversupply yang terjadi di industri domestik.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kelestarian lingkungan. "Pabrik semen terus berproduksi dan menghasilkan emisi. Ini harus dikelola dengan baik," tambahnya.
Dalam forum yang sama, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menegaskan komitmen SIG dalam praktik bisnis berkelanjutan sesuai prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
SIG menerapkan Sustainability Roadmap 2030, yang mencakup pengurangan emisi karbon per ton produk melalui efisiensi energi, penggunaan teknologi AI, serta pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, termasuk tenaga surya dan mikrohidro.
Baca Juga: Allianz Life Yakin Program 3 Juta Rumah Bawa Peluang Besar bagi Asuransi Jiwa Kredit
"Semen hijau SIG memiliki emisi karbon 21%-38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional. Kami juga menawarkan bata interlock presisi (BIP) sebagai solusi pembangunan rumah yang lebih cepat, efisien, dan tahan gempa," jelas Donny.
SIG juga telah mengonversi pembiayaan ke Sustainability Linked Loan (SLL), yang tidak hanya mendukung dekarbonisasi tetapi juga memberikan keuntungan finansial melalui penurunan margin bunga.
Komitmen ini diperkuat dengan validasi Science-Based Target initiatives (SBTi), menjadikan SIG perusahaan bahan bangunan pertama di Indonesia yang tervalidasi secara ilmiah dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Bata iInterlock Semen Indonesia (SMGR) Dukung Program 3 Juta Rumah
Dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, SIG menerima penghargaan ESG Ratings 2025 dari CNBC Indonesia Research atas kontribusinya dalam menciptakan produk ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon.
Selanjutnya: BNI Terlibat Aktif Dalam Upaya Mencetak SDM Berdaya Saing
Menarik Dibaca: Cara Tercepat Turunkan Gula Darah Tinggi Ketika Darurat di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News