Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – KARAWANG. Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Syngenta Indonesia meluncurkan tiga inovasi terbaru untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mendorong keberlanjutan pertanian padi di Indonesia.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, menyebut ketiga inovasi tersebut meliputi Buku Panduan Budidaya Padi, Drone Learning Center, serta Benih Padi Ningrat.
“Ketiga inisiatif ini merupakan wujud nyata visi Petani Maju, yaitu bagaimana petani bisa lebih produktif, berdaya saing, dan mampu meningkatkan kesejahteraan dengan dukungan teknologi serta ilmu pengetahuan,” ujar Eryanto dalam acara peluncuran Buku Panduan Budidaya Padi dan peresmian Drone Learning Center di Karawang, Rabu (27/8/2025).
Buku Panduan Budidaya Padi disusun bersama akademisi, penyuluh, dan 1.000 petani dengan format praktis agar mudah diterapkan di lapangan. Buku ini dibagikan gratis dalam bentuk cetak maupun digital.
Baca Juga: Agar Tanaman Tetap Sehat, Syngenta Indonesia Dorong Inovatif Berbasis Plinazolin
Inovasi kedua, Drone Learning Center, menjadi pusat pelatihan untuk memaksimalkan penggunaan drone dalam pertanian presisi.
Syngenta menyiapkan 15 unit drone yang dapat digunakan untuk edukasi bagi petani, akademisi, hingga komunitas pertanian digital.
Teknologi ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi pemupukan dan penyemprotan, dengan potensi produktivitas naik 5%–10%.
“Pusat ini akan menjadi tempat memperkenalkan, melatih, sekaligus mengembangkan penggunaan teknologi drone. Kehadiran teknologi baru juga diharapkan bisa menarik minat petani muda agar kembali terjun ke sektor pertanian,” jelas Eryanto.
Baca Juga: Anggaran Ketahanan Pangan Capai Rp 164,4 Triliun, Ini Rinciannya
Sementara itu, Benih Padi Ningrat hadir sebagai benih padi hibrida dengan produktivitas lebih tinggi.
Uji coba menunjukkan hasil panen dapat mencapai 12 ton per hektare, jauh di atas rata-rata 5–6 ton per hektare.
“Dengan benih Ningrat, kami berharap petani bisa mendapatkan hasil panen yang lebih optimal dan konsisten,” imbuhnya.
Selain tiga inovasi tersebut, Syngenta juga tengah mengembangkan teknologi hayati (biological) dan biostimulan untuk membantu tanaman beradaptasi terhadap perubahan iklim.
“Kami berkomitmen mendukung transformasi pertanian Indonesia menuju era yang lebih modern, kompetitif, dan ramah lingkungan,” tutup Eryanto.
Baca Juga: Syngenta Indonesia: Pengembangan Perkebunan Kakao Serap Ribuan Tenaga Kerja
Selanjutnya: Penyaluran Kredit BTN Tumbuh 6,8% pada Semester-I 2025, Capai Rp 376,11 Triliun
Menarik Dibaca: Film Legenda Kelam Malin Kundang Rilis Teaser Poster dan Teaser Trailer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News