kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dukung pemerintah, Unilever (UNVR) siapkan ekspertis rantai pasok distribusi vaksin


Selasa, 19 Januari 2021 / 08:57 WIB
Dukung pemerintah, Unilever (UNVR) siapkan ekspertis rantai pasok distribusi vaksin
ILUSTRASI. Unilever


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk kerja sama distribusi rantai dingin vaksin Covid-19. Salah satu perusahaan yang dilibatkan yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) karena memiliki ekspertis rantai pasok yang sesuai dengan kebutuhan.

Seperti diketahui Unilever memiliki salah satu lini bisnis es krim sehingga berpengalaman dalam hal jaringan penyimpanan mesin pendingin hingga ke daerah.

Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia, menyampaikan bahwa perusahaan sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait rencana distribusi vaksin dan pengalaman serta ekspertis yang dimiliki Unilever.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham ERAA, GIAA, dan UNVR untuk Jumat (15/1)

“Betul kami sudah bertemu dengan Bapak Menkes dan menyampaikan bahwa kami siap mendukung upaya-upaya untuk mengatasi pandemi, dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya," ujar Ira Noviarti, dalam jawaban tertulis, Senin (18/1/2021). “Saat ini detil mengenai kolaborasi tengah didiskusikan.”

Ira juga menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk selalu mendukung dan berkolaborasi dengan pemerintah menghadapi berbagai tantangan, termasuk upaya penanganan Covid-19 yang hingga hari ini masih menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia.

“Seperti yang telah kami jalankan sejak awal pandemi dan sejak awal kami beroperasi, kami siap memberikan dukungan demi kebaikan bersama. Semoga komitmen kami ini menjadi pendorong berbagai pihak agar turut memberikan dukungan sehingga Indonesia semakin kuat dan segera bangkit," tegas Ira.

Sejak awal pandemi Unilever Indonesia mendukung upaya penanganan Covid-19 dalam berbagai bentuk termasuk penyediaan puluhan ribu test kit, alat dan produk sanitasi untuk masyarakat, serta APD dan paket makanan untuk nakes.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah menggandeng pihak swasta untuk kerja sama distribusi rantai dingin vaksin Covid-19 demi mengatasi kendala distribusi dan kapasitas penyimpanan vaksin yang terjadi di daerah.

Menurut Budi, ada sejumlah perusahaan besar memiliki kemampuan jalur distribusi dingin dalam program vaksinasi Covid-19, dan Unilever dipandang sudah memiliki pengalaman panjang dalam rantai distribusi dingin. 

Budi mengatakan kendala distribusi jalur dingin ini diketahui saat penyaluran 1,2 juta dosis vaksin Sinovac ke daerah-daerah.

Dia menyebut sempat ada kendala di delapan provinsi lantaran kapasitas penyimpanan dinginnya tidak memadai untuk program vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Kisruh perebutan merek pasta gigi antara Unilever dan Orang Tua, ini kronologinya

Menurut Budi, semua Dinas Kesehatan sebenarnya memiliki penyimpanan dingin. Namun tempat penyimpanan itu juga terisi dengan barang lain, seperti vaksin-vaksin selain vaksin Covid-19 dan reagen.

Solusi lainnya, kata Budi, ialah dengan menerapkan strategi reverse logistic. Ia mengaku telah berdiskusi dengan sejumlah ahli supply chain terkait hal ini.

Strategi ini dilakukan dengan cara menyimpan vaksin di 70-80 titik, bukan langsung disalurkan ke sekitar 20 ribu Puskesmas yang ada di Tanah Air.

Untuk diketahui vaksin Covid-19 buatan Sinovac harus disimpan di tempat bersuhu 2-8 derajat Celcius. Menkes menyampaikan lebih mudah bagi pemerintah untuk mengontrol 70-80 titik penyimpanan ketimbang menyiapkan sistem suhu dingin di 20 ribu Puskesmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×