Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Murni Perkasa (MMP) selaku anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI) menandatangani kerja sama untuk mendukung Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. Rangkaian inisiatif MMP ini merupakan salah satu agenda Net Zero Emission (NZE) Indonesia tahun 2060.
Seluruh rangkaian inisiatif yang dilakukan oleh anak usaha MMS Group Indonesia ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam upaya menjamin suksesnya transisi energi.
Baca Juga: Anggota Komisi VII DPR: Pemerintah Harus Transparan Soal Keuntungan Hilirisasi Nikel
“Pengembangan hilirisasi nikel yang memanfaatkan energi terbarukan merupakan kesempatan emas untuk pengembangan Industri Baterai Nasional khususnya dalam mendukung industri kendaraan listrik," ujar Achmad Zuhraidi selaku Perwakilan MMP dalam keterangan yang diterima KONTAN, Sabtu (5/11).
Dalam mewujudkan pengembangan hilirisasi nasional, MMP juga direncanakan untuk menggunakan 140 MVA listrik PLN, dimana 50% nya akan dipenuhi dari sumber energi terbarukan.
Smelter Nikel
MMSGI melalui anak usahanya, PT Mitra Murni Perkasa (MMP) sedang mengembangkan fasilitas smelter nikel kelas-1 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Smelter ini diperkirakan akan menghasilkan 27,800 ton per tahun nickel matte dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).
Baca Juga: Program Hilirisasi Mineral Cukup Berhasil, Tapi Serapan di Dalam Negeri Masih Lesu
Nickel matte merupakan salah satu bahan baku utama produksi baterai untuk kendaraan listrik dan media penyimpanan energi (ESS) yang banyak digunakan pada pembangkit listrik tenaga baru terbarukan. Pembangunan smelter nikel kelas-1 ini merupakan wujud nyata MMSGI melalui MMP untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem industri energi hijau dan hilirisasi mineral di Indonesia.
Sekedar informasi saja, MMP juga merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) smelter nikel pertama di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News