Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Pemerintah mencabut government support alias sokongan pemerintah atas proyek kereta bandara yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dengan Stasiun Manggarai. Soalnya, dukungan pendanaan Rp 1,5 triliun dari pemerintah untuk menyediakan tanah terpaksa dicabut karena keterbatasan dana.
Namun, keputusan untuk mencabut government support menurutnya juga memiliki konsekuensi. Salah satunya adalah, perusahaan pemenang tender kemungkinan bakal meminta hak konsesi lebih dari 30 tahun.
Asal tahu saja, melonjaknya nilai investasi untuk proyek kereta bandara Soekarno Hatta - Manggarai masih bisa disiasati dengan membentuk konsorsium antara tiga perusahaan, yaitu PT Railink, Mitsui dan China Harbour. Hanya saja, jika langkah tersebut dilakukan, maka pemerintah harus pro aktif mengundang investor lain sebelum membuka tender ulang.
"Karena itu dalam Beijing Internasional Investment and Construction Forum bulan lalu, Kemenhub juga menawarkan proyek kereta Bandara sebagai salah satu proyek PPP. Selain menawarkan enam proyek PPP untuk angkutan batubara di Kalimantan Tengah," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tundjung Inderawan.
Sebelumnya, pemerintah memastikan akan menender ulang proyek kereta bandara Soekarno-Hatta. Alasan dilakukannya tender ulang tersebut karena kondisi arus lalu lintas darat dari dan menuju bandara sudah banyak berubah dibanding saat tender awal dilakukan.
Saat ini proses pembaharuan dokumen prakualifikasi sedang dilakukan Bappenas dengan menggunakan dana bantuan ADB. Paling cepat Agustus 2010 revisi dokumen prakualifikasi selesai dilakukan sehingga dokumennya lebih valid berdasarkan kondisi terbaru; dan sesudahnya tender ulangnya bisa dibuka.
Proyek rel bandara Soekarno-Hatta memiliki panjang 30,3 kilometer dan diperkirakan membutuhkan dana sampai Rp 4,6 triliun. Lintas kereta bandara akan menghubungkan Stasiun Manggarai, Dukuh Atas, Tanah Abang, Duri, Angke, Pluit menuju bandara.
Seharusnya proyek ini sudah mulai dikerjakan pada 2007 lalu dengan target operasi 2009. Namun realisasinya beberapa kali tertunda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
