Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
Jonan bahkan menyoroti langkah Pertamina dalam pengembangan petrokimia. "Itu orang-orang Pertamina sekolahnya apa? kok tidak bangun petrokimia," ujar Jonan.
Kontan.co.id mencatat, Hingga Kuartal III ini, PT Pertamina (Persero) telah menyerap 80% anggaran investasi dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang pada tahun ini dialokasikan sebesar US$ 4,2 miliar. Artinya, realisasi investasi Pertamina hingga September telah mencapai US$ 3,36 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan. "Saat ini sekitar 80% dari total rencana, diharapkan akhir tahun bisa terkejar," kata Heru saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (1/10).
Baca Juga: Adopsi gross split, kontrak WK Selat Panjang diteken
Heru mengatakan, realisasi investasi yang sudah mencapai 80% itu lantaran sejumlah proyek hulu migas Pertamina masih berjalan sesuai rencana. Asal tahu saja, anggaran investasi di sektor hulu Pertamina memang lebih dominan, yakni mencapai 60% atau sekitar US$ 2,6 miliar.
Investasi di sektor hulu migas itu terutama ditujukan untuk kegiatan-kegiatan eksplorasi dan perbaikan fasilitas. "Yang (investasi) hulu oke. Kegiatan eksplorasi dan perbaikan fasilitas masih oke lah," imbuh Heru.
Adapun, proyek hulu migas berskala besar yang akan digarap pada akhir tahun ini adalah proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) dan pengeboran di Wilayah Kerja Mahakam. "Antara lain JTB dan pengeboran di Mahakam, yang banyak (menyerap investasi) sih itu," tambah Heru.
Sedangkan secara konsolidasi, Pertamina menargetkan bisa merealisasikan 98 proyek hulu migas. Proyek-proyek tersebut dilaksanakan oleh anak usaha di sektor hulu migas Pertamina yang beroperasi di Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah longgarkan fasilitas fiskal untuk industri migas
Rincinya, 47 proyek dilaksanakan oleh Pertamina EP, 29 proyek oleh PHE, 19 proyek oleh PHI, 2 proyek oleh PEPC, dan 1 proyek oleh PEPC ADK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News