Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Indonesia International Expo (IIE) tak ingin main-main mengelola bisnis konvensi atau meeting, incentive, convention and exhibition (MICE). Perusahaan patungan antara PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), perusahaan di bawah Grup Kompas Gramedia, dan Grup Sinar Mas ini menggandeng Deutsche Messe AG, operator MICE asal Jerman di bisnis MICE.
Deutsche Messe akan menjadi pengelola salah satu tempat konvensi milik Indonesia Expo, yaitu Indonesia Convention dan Exhibition (ICE) yang berlokasi di BSD City. "Kami memilih Deutsche Messe AG untuk mengelola gedung kami yang paling besar," kata Danny Budiharto, Presiden Direktur Indonesia International Expo dan Direktur Operasional Dyandra Media International saat acara penandatangan kerjasama dengan Deutshce Messe AG, Selasa (8/7).
ICE sendiri mempunyai luas areal konvensi dengan total luas 50.000 meter persegi (m²) yang berdiri di atas lahan seluas 220.000 m². Ini adalah salah satu tempat konvensi milik Indonesia Expo. Perusahaan patungan ini secara total memiliki empat balai konvensi. Tiga balai konvensi lainnya akan dikelola sendiri IIE.
Sedangkan Deutsche Messe AG menunjuk anak usaha Hannover Fairs International, untuk mengelola Indonesia Convention Exhibition. Rencananya, ICE akan beroperasi mulai awal 2015 atau kuartal satu tahun depan.
Menurut Danny prospek bisnis konvensi di dalam negeri menjanjikan. Apalagi saban tahun di Indonesia kerap terselenggara event, mulai acara perusahaan hingga event internasional.
Sudah terpesan
Buktinya, saat gedung ICE masih proses pembangunan, IIE mengklaim sudah mendapat 20 pesanan event. Namun, Indonesia Expo, akhirnya mengalihkan ke gedung konvensi lain yang dikelola perusahaan ini. "Pembangunan gedung ini agak molor, jadi terpaksa kami pindahkan ke gedung yang lain," timpalnya.
Indonesia International Expo membangun ICE dengan total investasi senilai Rp 3,8 triliun. Angka tersebut sudah termasuk tanah dan bangunan. Sumber dana hasil patungan antara Kompas Gramedia dan Sinar Mas serta pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia senilai Rp 1,2 triliun.
Bagi Dyandra, keterlibatan perusahaan ini di bisnis konvensi diharapkan bisa menambah pundi-pundi pendapatan. Danny berharap, kontribusi bisnis konvensi bisa menyumbang sekitar 7,5% dari target pendapatan DYAN tahun ini yang dipatok antara Rp 1 triliun sampai Rp 1,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News