Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Karena itu, pengembangan perekonomian nasional melalui penguatan kapasitas regional/lokal menjadi cara untuk terus berkinerja positif.
Piter mengatakan, virus corona dipastikan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Ekspor sulit untuk didorong di tengah melambatnya perekonomian global akibat virus corona.
Baca Juga: Fintech dan Ecommerce berebut pasar tabungan emas
Solusi menghadapi corona adalah fokus pada penguatan permintaan domestik dgn kebijakan moneter dan fiskal yang lebih longgar. BI sudah terlihat dengan cepat melonggarkan likuiditas dengan menurunkan suku bunga dan giro wajib minimum (GWM).
"Kondisi perekonomian domestik yang bergerak memungkinkan semua sektor termasuk e-commerce untuk terus tumbuh berkembang," ujar Piter.
Pemerintah juga sudah memberikan berbagai insentif fiskal. Kedua otoritas moneter dan fiskal ini diyakini akan terus mengeluarkan kebijakan agar ekonomi domestik tetap kondusif.
Diharapkan e-commerce mampu menelurkan inovasi yang mendorong ekonomi termasuk di daerah agar bisa bergerak lebih cepat.
Para e-commerce ditantang lebih kreatif bersaing memberikan pelayanan yang lebih baik untuk memenangkan persaingan. Kuncinya tetap pada inovasi.
Baca Juga: Transaksi e-commerce di ajang Harbolnas 2019 meningkat
Agar e-commerce mampu berkontribusi signifikan, harus ada dukungan kemudahan kebijakan di daerah tersebut. Atau sebaliknya, memiliki kejelian luar biasa dalam melihat peluang sekecil apapun di sektor UKM maupun ekonomi daerah tersebut.
Ia yakin, e-commerce yang sudah ada di Indonesia, akan semakin jeli melihat peluang ekonomi di daerah dan bersinergi dengan para pelaku UMKM sehingga bersama sama berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Di daerah banyak potensi, e-commerce harus mampu melihat peluang," ujar Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News