Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menggelar diskusi bertajuk “Inovasi Hijau dari Indonesia untuk Dunia” pada Kamis (16/10). Kegiatan ini menjadi ajang kolaboratif bagi pelaku industri, akademisi, dan komunitas lingkungan untuk memperkuat sinergi dalam membangun ekosistem inovasi hijau nasional.
Dalam diskusi tersebut, para pembicara sepakat bahwa inovasi hijau bukan semata persoalan teknologi, melainkan wujud kemauan bangsa untuk beradaptasi dan berkolaborasi demi masa depan yang berkelanjutan. Indonesia dinilai memiliki modal besar berupa sumber daya alam, talenta muda, serta lembaga riset yang kuat. Tantangannya kini adalah bagaimana seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja bersama untuk mengubah potensi tersebut menjadi kekuatan nyata.
Henderi Djunaidi, CEO Eagle High Plantations, menegaskan bahwa sektor swasta memiliki peran penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang aplikatif. “Inovasi hijau harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis. Melalui riset, teknologi, dan kolaborasi lintas generasi, kita dapat menghadirkan perubahan yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Henderi dalam keterangannya, Jumat (17/10).
Sementara itu, environtmentalist, Mohamad Bijaksana Junerosano menyoroti pentingnya memperkuat ekosistem inovasi yang berkesinambungan. “Inovasi lingkungan bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga tentang mengubah paradigma bahwa limbah dapat menjadi sumber nilai baru bagi ekonomi hijau,” jelasnya.
Baca Juga: PalmCo dan Kementan Perkuat Regenerasi SDM Perkebunan lewat Program PATEN
Dari sisi akademisi, Bayu Krisnamurthi menekankan bahwa inovasi hijau perlu menjadi bagian dari transformasi sistemik bangsa. “Inovasi hijau bukan hanya tentang teknologi baru, tetapi juga tentang solusi untuk mengatasi masalah dan berkontribusi pada kelestarian kehidupan secara global, tanpa kehilangan akarnya di masyarakat lokal. Itulah sebabnya kita perlu memberi apresiasi atas usaha yang dilakukan EHP hari ini,” ungkapnya.
Bayu juga menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam mendorong inovasi berkelanjutan. “Kita tidak bisa bicara masa depan tanpa melibatkan anak muda. Perusahaan yang mampu memfasilitasi dan membuka ruang bagi talenta muda untuk berinovasi, seperti yang dilakukan EHP, adalah contoh bagaimana transformasi hijau bisa dimulai dari hari ini, bukan besok,” tambahnya.
Senada dengan itu, Junerosano menyatakan bahwa masa depan industri sawit sangat ditentukan oleh kemampuan berinovasi dan keberanian melibatkan generasi baru.
“Kami percaya inovasi hijau hanya bisa berkembang jika kita memberi ruang bagi anak muda untuk berekspresi, bereksperimen, dan berkarya. Talenta muda membawa perspektif segar, dan perusahaan yang serius pada keberlanjutan harus menjadikan mereka mitra strategis,” ujarnya.
Baca Juga: Tempo Scan (TSPC) Ekspansi ke Agribisnis dan Olahan Susu, Begini Prospeknya
Diskusi tersebut menyimpulkan bahwa keberhasilan inovasi tidak hanya diukur dari kecanggihan teknologi, tetapi dari seberapa besar dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan.
Melalui kegiatan ini, Eagle High Plantations mengajak seluruh pelaku industri khususnya industri sawit, untuk memperkuat sinergi antara riset, industri, dan generasi muda sebagai langkah nyata untuk menghadirkan inovasi hijau dari Indonesia bagi dunia. Agar langkah ini tidak hanya sekadar wacana belaka, melainkan keniscayaan yang akan terwujud dan diteruskan oleh generasi selanjutnya.
Selanjutnya: Bos Pertamina Patra Niaga Pastikan Toilet dan Musala SPBU Bersih
Menarik Dibaca: Pemain Bola dengan Penghasilan Tertinggi 2025: Ada Ronaldo hingga Lamine Yamal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News