Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membidik pertumbuhan kinerja positif pada tahun 2025 seiring dengan peningkatan produksi dan kapasitas pabrik di Kalimantan Timur.
Corporate Secretary Eagle High Plantations Rizka Dewi S mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit secara tahunan (yoy) pada tahun 2025, sejalan dengan peningkatan produksi dan kapasitas pabrik.
Sementara itu, laba bersih juga diharapkan dapat tumbuh dua digit dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Pembelian LPG 3 Kg Diperketat:Pakai NIK,KTP Wajib Terdaftar
“Dengan tetap menjaga margin yang sehat melalui peningkatan efisiensi dan optimalisasi aset,’ ungkap Rizka, kepada Kontan.co.id, Selasa (26/8).
Dia menerangkan, BWPT melakukan ekspansi kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur untuk menambah volume produksi Crude Palm Oil (CPO). Proses pembangunan PKS tersebut telah ramping pada semester I-2025.
Selain itu, BWPT juga menargetkan pertumbuhan produksi Tandan Buah Segar (TBS) internal di sepanjang 2025, seiring dengan profil tanaman yang berada difase produktif.
Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini, BWPT juga menjalankan strategi lainnya , antara lain program penanaman baru (di dalam area HGU) kurang lebih 2.000 ha untuk memperkuat
produktivitas jangka panjang.
Kemudian, Peningkatan pembelian TBS eksternal guna mengoptimalkan utilisasi pabrik. “Serta peningkatan trading CPO untuk mempercepat perputaran inventory dan sales cycle menjadi kurang dari sebulan,” tuturnya.
Sebagai informasi, BWPT berhasil mencatatkan kinerja apik selama semester I-2025. Pendapatan BWPT terpantau mengalami pertumbuhan 38% yoy menjadi Rp2,78 triliun, dibandingkan Rp 2,01 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan CPO masih menjadi penopang pertumbuhan BWPT dengan porsi mencapai Rp 2,41 triliun, naik dari tahun 2024 yang senilai Rp 1,84 triliun. Kemudian disusul oleh inti kernel sebesar Rp 324,04 miliar, dan tandan buah segar senilai Rp 34,85 miliar.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat mencapai Rp 171,88 miliar. Mencerminkan kenaikan 43,58% dari laba bersih di semester I-2024 yang tercatat Rp 119,70 miliar.
Baca Juga: BWPT Siapkan Rp 300 Miliar untuk Ekspansi Pabrik Sawit dan Penanaman Baru
Selanjutnya: DAMRI Buka Rute Surabaya Khusus untuk Petani-Pedagang, Tarif Termurah Rp 5.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News