kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Earth hour, beban listrik malah tercatat naik


Minggu, 29 Maret 2015 / 20:04 WIB
Earth hour, beban listrik malah tercatat naik
ILUSTRASI. Masjid Agung Banten menjadi ikon sejarah di kota Serang yang letaknya berada di kawasan kota lama.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perayaan earth hour yang berlangsung Sabtu malam (28/3) pukul 20.30 - 21.30 WIB belum membawa dampak besar padapenurunan beban pemakaian listrik pelanggan. Namun, PT PLN berterimakasih pada para pelanggan dan masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam program mematikan listrik selama sejam ini. 

PLN mencatat, beban listrik Jakarta pada Sabtu 28 Maret 2015 jam 21.00 WIB sebesar 3.322 Mega Watt (MW) atau turun 165 MW (4,73%) dibanding beban pada hari Sabtu tanggal 14 Maret pada jam yang sama, yaitu 3.487 MW. "Sementara beban listrik di Jawa Barat tadi malam jam 21.00 WIB sebesar 4.072 MW atau turun 19 MW (0,22 %) dibanding beban pada 14/3 jam yang sama yang sebesar 4.091 MW," ujar Manager Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto dalam rilis resmi, Minggu (29/3).

Dalam catatan PLN, hanya di beberapa daerah seperti Jakarta dan Jawa Barat yang bebannya mengalami penurunan. Secara umum, sistem kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali) tadi malam beban justru cenderung naik dibanding Sabtu dua pekan sebelumnya. 

Oiya, perbandingan sengaja dilakukan terhadap dua pekan sebelumnya yaitu 14 Maret, lantaran tanggal 21 Maret ada perayaan Nyepi yang juga ikut mempengaruhi penggunaan listrik. 

Nah, beban listrik Jamali pukul 21.00 WIB sebesar 19.680 MW atau naik 385 MW (1,99 %) dibanding sebelumnya yaitu 19.295 MW. Sebagai catatan, pada saat perayaan earth hour tahun lalu beban listrik di Jamali turun sebesar 509 MW.

Sementara beban listrik di Sumatera tercatat naik 34 MW (1,52%) menjadi sebesar 4.218 MW. 

Menurut PLN, penggunaan listrik tetap tinggi diduga karena faktor cuaca. Pasalnya, pada saat perayaan earth hour, di beberapa daerah cuaca cukup panas sehingga mendorong orang untuk menyalakan pendingin udara (AC).

Pada rumah tangga dan gedung, AC memang mengkonsumsi listrik relatif besar dibanding lampu dan alat elektronik lain. Di samping itu, hal ini juga mengindikasikan bahwa partisipasi masyarakat untuk mengikuti program ini masih relatif rendah.

Earth Hour (Jam Bumi) adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.

Kegiatan yang dicetuskan WWF dan Leo Burnett ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007. Saat itu, 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan.

PLN senantiasa mendorong pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat sesuai kebutuhan, tidak hanya saat perayaan earth hour. Dengan berhemat listrik, maka biaya rekening listrik akan turun dan kita juga turut berpartisipasi dalam megurangi pemanasan global.

Beberapa contoh hemat listrik yang tidak mengurangi kenyamanan misalnya, menggunakan AC yang dilengkapi timer sehingga bisa mengatur lama waktu penggunaannya, menggunakan lampu dan alat elektronik yang hemat energi, mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak digunakan, menggunakan bak penampung air supaya pompa air tidak sering mati nyala dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×