kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Edukasi Nakes: Kunci Atasi Tantangan Bayi Prematur di Indonesia


Kamis, 04 Desember 2025 / 20:41 WIB
Edukasi Nakes: Kunci Atasi Tantangan Bayi Prematur di Indonesia
ILUSTRASI. Peringati Hari Prematur Sedunia setiap 17 November, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestle Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk “From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants”.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap 17 November, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestle Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk “From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants”

Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini menjadi upaya kolaboratif untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan optimal bagi bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat, hingga ahli gizi dari 200 rumah sakit di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Aceh, hingga Papua berpartisipasi dalam seminar ini.

Tantangan Besar Kelahiran Prematur di Indonesia

Kelahiran prematur masih menjadi salah satu masalah kesehatan global paling mendesak. Menurut WHO, sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun, dan lebih dari 1 juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah. Indonesia menempati posisi kelima tertinggi di dunia dengan estimasi 675.700 bayi prematur setiap tahunnya.

Baca Juga: Persaingan Klinik Kesuburan, Brawijaya Hospital Terapkan Pendekatan Personal

Profil Kesehatan Indonesia 2024 mencatat bahwa 26,4% kematian bayi terjadi pada periode neonatal, sementara 22,5%terjadi pada masa post-neonatal. Prematuritas dan BBLR masih menjadi penyebab utama, menggambarkan besarnya tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan dalam merawat bayi-bayi yang lahir sebelum waktunya.

Mengusung filosofi Force for Good, Nestle Indonesia menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung kesehatan sejak awal kehidupan melalui edukasi dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan. Kolaborasi dengan fasilitas kesehatan, termasuk unit NICU di seluruh Indonesia, menjadi langkah strategis untuk memperluas akses pembelajaran dan pendampingan.

Direktur Utama RSCM, Supriyanto, FINACS. menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya seminar nasional ini menjadi langkah berarti untuk memperkuat layanan bagi bayi prematur di Indonesia. 

"Melalui peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan dan dukungan nyata seperti Little Bundle of Hope, kami ingin memastikan setiap bayi prematur mendapatkan perhatian dan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Seminar menghadirkan para pakar neonatologi, termasuk Rinawati Rohsiswatmo yang menekankan pentingnya pemenuhan gizi yang tepat sejak hari pertama kehidupan bayi prematur.

“ASI adalah sumber gizi utama bagi bayi prematur dan dapat ditambahkan human milk fortifier untuk memenuhi kebutuhan gizi. Jika ASI tidak tersedia, ASI donor yang telah melalui skrining dapat diberikan. Bila tidak memungkinkan, pangan olahan untuk keperluan medis khusus dapat menjadi pilihan yang teruji secara klinis,” jelas Prof. Rinawati.

Baca Juga: Bangun Pabrik CT Scan Pertama di Indonesia, Kalbe Berkolaborasi dengan HealthCare

Sementara itu, Bernie Endyarni Medise menekankan pentingnya pendekatan holistik. Menurutnya bayi prematur membutuhkan perhatian menyeluruh, mulai dari dukungan medis, emosional keluarga, hingga stimulasi dan pemenuhan gizi berkelanjutan. 

"Edukasi kepada orang tua menjadi bagian penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak,” katanya.

Nestle Indonesia kembali menegaskan apresiasinya kepada tenaga kesehatan yang mengabdikan diri bagi bayi prematur. Vera N. Gozali, Category Marketing Manager LACTOGROW, mengatakan tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. 

"Melalui kolaborasi ini, kami ingin memperkuat kapasitas mereka dalam memberikan perawatan dan pendampingan terbaik. Setiap langkah kecil berarti besar bagi generasi masa depan," sambungnya.

Dalam sesi berbagi inspirasi, aktris Arumi Bachsin menceritakan perjalanan emosionalnya merawat anak yang lahir prematur.

“Memberikan ASI eksklusif menjadi prioritas, meski tidak selalu mudah karena bayi prematur sering kesulitan menyusu. Namun setiap tetes ASI terasa seperti harapan baru,” ungkapnya.

“Dukungan dokter dan tenaga kesehatan menjadi kekuatan utama bagi saya. Berat badan anak yang perlahan naik dan senyuman pertamanya adalah momen berharga yang membayar setiap perjuangan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Prematur Sedunia 2025, sebanyak 200 rumah sakit menerima “Little Bundle of Hope” yang berisi baju kanguru dan Booklet Grafik Fenton untuk mendukung penerapan metode Kangaroo Care

Metode ini terbukti membantu menjaga kehangatan, stabilitas, dan ikatan emosional antara ibu dan bayi. Melalui inisiatif edukasi dan kolaborasi nasional ini, Nestle Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerintah menurunkan angka kematian bayi di Indonesia. 

Baca Juga: GKSI: Program MBG Jadi Momentum Dongkrak Serapan Susu Lokal

Selanjutnya: Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Mulai Mengalir

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×