Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Produksi tandan buah segar (TBS) PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) tahun depan diperkirakan tak jauh berbeda dengan target produksi TBS di tahun 2023.
Corporate secretary TAPG Joni Tjeng mengatakan, produksi TBS TAPG di tahun 2024 diperkirakan akan sama dengan tahun 2023. Hal itu mengingat efek El Nino di tahun 2023 yang menyebabkan water deficit, sehingga produksi menjadi terdampak.
Sebagai gambaran, target produksi TBS TAPG di tahun 2023 sebanyak 4,43 juta ton. Sementara, hingga kuartal III 2023, produksi TBS inti TAPG masih sebesar 2,25 juta ton.
Joni mengatakan, TAPG melihat faktor umur tanaman tengah berada di usia prima, sehingga berharap efek El Nino ke produksi bisa minimal.
“TAPG mulai menyiapkan embung air sebagai antisipasi terhadap water defisit efek El Nino dan juga kesiapan infrastruktur utk evakuasi hasil produksi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/12).
Baca Juga: Terdampak El Nino, Triputra Agro (TAPG) Perkirakan Kinerja 2023 akan Turun
Untuk harga jual, pergerakannya dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Sebab, CPO bagian dari produk komoditas. Namun, Joni mengatakan, TAPG menilai harga CPO masih stabil di harga saat ini.
“Apalagi, prediksi pakar bahwa ada kecenderungan harga CPO menguat di tahun 2024 karena sisi supply yang lebih ketat, sedangkan sisi demand tetap naik,” ujarnya.
Joni menuturkan, fokus TAPG tetap untuk peningkatan produktivitas dan cost control. Salah sentimen positif yang akan mempengaruhi kinerja TAPG di tahun 2024 adalah harga pupuk yang turun.
“Ini mengakibatkan ongkos produksi menjadi turun dibandingkan tahun 2023,” kata dia.
Di sisi lain, TAPG juga masih mengikuti dan memantau perkembangan Bursa CPO.
“Sejauh ini, transaksi masih berjalan normal dan semoga kehadiran Bursa CPO menjadi salah satu referensi dalam penentuan harga jual CPO di Indonesia,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News