Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Pasar properti yang meredup awal tahun ini dirasakan PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT). Melihat penjualan lesu, pengembang ini menunda peluncuran proyek anyar selama kuartal I-2014.
Margiman, Direktur Jakarta Setiabudi mengakui penjualan agak melambat, dengan penurunan sedalam 20%. "Banyak investor menunda membeli properti sampai situasi stabil," katanya kepada KONTAN, Selasa (6/5).
Alhasil, perusahaan ini baru berencana mulai menggarap proyek terbaru setelah pemilihan umum (pemilu) berakhir pada semester II-2014. Ada dua proyek baru dalam agenda Jakarta Setiabudi, yaitu kota satelit Puri Botanical Garden di Puri, Jakarta Barat serta superblok Yogya One di Yogyakarta.
Pembebasan lahan untuk kedua proyek sebenarnya sudah rampung. Membentang di atas lahan seluas 26 hektare (ha), proyek Puri Botanical Garden meliputi apartemen, perkantoran, dan ritel. Sedangkan Yogya One mencakup residensial dan komersial di atas lahan seluas 4,6 ha.
Margiman bilang, baik di Jakarta maupun di Yogyakarta, proyek pertama yang akan ditawarkan ke pasar lebih dulu adalah apartemen.
Lantaran nihil proyek baru, Jakarta Setiabudi hanya mengandalkan penjualan proyek lama sepanjang kuartal I-2014, seperti apartemen Setiabudi SkyGarden di Kuningan, Jakarta Selatan serta perumahan Puri Botanical Residence yang di Jakarta Barat.
Imbasnya, pendapatan Jakarta Setiabudi di kuartal I-2014 naik tipis 5,8% dibanding periode serupa 2013 menjadi Rp 298,8 miliar. Namun perusahaan ini mampu menumbuhkan laba bersih hingga 47,2% jadi Rp 84,47 miliar.
Sayang, Margiman enggan memaparkan target tahun ini. Yang jelas 70% pendapatan dari recurring income.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News