Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen pita perekat, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membukukan pertumbuhan yang positif di awal tahun ini. Meskipun pendapatan hanya naik single digit, namun bottomline mampu terkerek hingga dobel digit.
Mengintip laporan keuangannya, enjualan perseroan sampai kuartal-I 2019 tercatat sebanya Rp 197,77 miliar atau naik 2,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 193,30 miliar. Sementara beban pokok penjualan tercatat turun 2,2% year on year (yoy) di triwulan pertama tahun ini menjadi Rp 136,56 miliar.
Judi Widjaja Leonardi, Direktur Utama EKAD mengatakan di kuartal pertama perusahaan diuntungkan dengan stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Ini membantu bahan baku kami lebih murah sehingga harga pokok penjualan (hpp) kami turun, dan margin bisa naik," ujarnya saat paparan publik perseroan berlangsung, Senin (20/5).
Seperti yang diketahui, bahan baku pita perekat sebagian besar ialah plastik yang dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Menurut Judi, trend penurunan harga minyak sudah dirasakan sejak kuartal-IV tahun lalu dan mampu mengurangi beban pokok dan produksi perseroan.
Berkurangnya beban pokok penjualan, menyebabkan laba kotor EKAD terkerek naik 14,2%, dari Rp 53,57 miliar di kuartal-I 2018 menjadi Rp 61,20 miliar di kuartal-I 2019. Alhasil laba bersih EKAD mampu bertumbuh menjadi Rp 28,09 miliar di tiga bulan pertama tahun ini atau naik 21,3% dibandingkan kuartal-I tahun lalu yang nilainya mencapai Rp 23,15 miliar.
Masuk kuartal-II tahun ini EKAD menghadapi tantangan mulai dari fluktuasi kurs, harga minyak naik dan gejolak ekonomi makro. Namun perusahaan yang saat ini memiliki 38 jaringan distribusi tersebut masih memproyeksikan pertumbuhan signifikan di tahun ini, salah satu faktor pendukungnya ialah permintaan yang diprediksi terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News