Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Onduline Manufaktur Indonesia terus melakukan ekspansi kapasitas produksi. Setelah mengoperasikan pabrik pertamanya pada November 2022, kini perusahaan memulai pembangunan pabrik keduanya di kawasan industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Jawa Timur.
Pembangunan pabrik untuk memproduksi atap bitumen tersebut dimulai dengan pemancangan pondasi pada 3 Juli 2023 dan ditargetkan bisa beroperasi pada kuartal III 2024. Pabrik ini akan dibangunan di atas lahan seluas 1,2 hektare (ha) dan akan dilengkapi empat line produksi, yaitu impregnasi, pengecatan, pemotongan dan pengemasan.
Onduline Group berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan produk lokal melalui peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), termasuk di sektor bahan bangunan.
“Kami mendukung penuh target pemerintah dalam peningkatan TKDN di Indonesia. Program TKDN ini menjadi motivasi bagi PT Onduline Manufaktur Indonesia untuk memenuhi kebutuhan atap ramah lingkungan terutama untuk lingkup domestik di Indonesia,” kata Asia Pacific Director Onduline Olivier Guilluy, dalam keterangan resminya, Rabu (5/7).
Kehadiran pabrik Onduline diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem hilirisasi bahan bangunan yang ramah lingkungan bagi Indonesia dan memberdayakan sumber daya dalam negeri.
Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia, Rama Krishnan menyebut pihaknya akan melakukan penyerapan sumber daya lokal agar dapat mencapai target nilai TKDN sebesar 50%. Dia bilang, perusahaan juga menghadirkan teknologi terbaik, pemanfaatan sumber daya lokal, serta proses produksi yang ramah lingkungan.
Plh Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron menaruh perhatian khusus untuk pelaku industri di daerahnya agar melakukan sertifikasi TKDN terhadap produk-produk yang dihasilkan. Menurutnya, pemerintah mempunyai peran penting dalam memacu penyerapan produk lokal, dengan berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan.
“Kami mendukung dengan serius untuk mendorong para pelaku industri di Jawa Timur khususnya wilayah Pasuruan agar menaikkan tingkat komponen dalam negeri dalam setiap proses produksi mereka,” kata Mujib.
OMI akan fokus pada produksi (manufacturing) dengan target kapasitas produksi 2,52 juta meter persegi (m2). Sedangkan PT Onduline Indonesia menjadi perusahaan dagang yang mendistribusikan seluruh produk atap bitumen Onduline yang diproduksinya. Rencananya pabrikan akan memproduksi atap lembaran bitumen bergelombang merek Onduline Classic, Onduvilla, Onduline Tile, Duro 235 dan Onducasa.
Produk diproduksi dengan teknologi terdepan sehingga menghasilkan produk atap bitumen bergelombang yang ramah lingkungan dari serat selulosa, organik, resin dan mineral yang menghasilkan produk atap bitumen yang ringan, ramah lingkungan, tidak memiliki kandungan metal dan asbes, memiliki perlindungan akustik yang baik, tidak mengandung karat dan korosi, ringan dan fleksibel, sehinga cocok untuk daerah pesisir dan daerah rawan gempa.
Direktur PT Onduline Indonesia Esther Pane mengatakan, pembangunan pabrik Onduline di Indonesia ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan penutup atap berkualitas tinggi dan yang ramah lingkungan.
“Melihat potensi pasar Indonesia yang terus berkembang, Onduline berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia di segala segmen, baik itu pemerintah, private, ataupun retail. Dengan adanya teknologi terbaik ada pabrik Onduline di Indonesia, kami juga optimis dapat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus dinamis,” urai Esther.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News