kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Ekspansi PT CTM Dinilai Sinyal Kebangkitan Daya Saing Industri Tekstil Nasional


Rabu, 12 November 2025 / 19:00 WIB
Ekspansi PT CTM Dinilai Sinyal Kebangkitan Daya Saing Industri Tekstil Nasional
Pabrik perusahaan tekstil PT Citra Terus Makmur (CTM) di Sumedang, Jawa Barat 2025. Ekspansi yang dilakukan PT Citra Terus Makmur (CTM) menjadi bukti bahwa industri tekstil nasional masih memiliki daya saing kuat,


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Asosiasi Garment dan Tekstil Indonesia (AGTI) Rizal Tanzil Rakhman menilai ekspansi yang dilakukan PT Citra Terus Makmur (CTM) menjadi bukti bahwa industri tekstil nasional masih memiliki daya saing kuat, bahkan mampu berkompetisi dengan China.

Menurut Rizal, keberhasilan CTM memperluas kapasitas produksi menunjukkan bahwa pelaku industri dalam negeri tidak hanya bergantung pada perlindungan regulasi, melainkan mampu tumbuh karena efisiensi dan daya saing yang dimiliki.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat bisa berkompetisi, bahkan dengan China. Narasi yang menyebut industri tekstil kita sudah sunset itu menyesatkan. Justru perusahaan seperti CTM membuktikan bahwa kita mampu bertahan dengan kekuatan sendiri,” ujar Rizal dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).

Baca Juga: Daya Saing Industri Pulp dan Kertas Tertekan Biaya Tinggi

Ia menambahkan, AGTI bangga memiliki anggota seperti CTM yang terus berkembang dan berani berekspansi di tengah tantangan global. 

“Ini kebanggaan bagi AGTI. Kami ingin semua anggota menjawab tantangan industri dengan meningkatkan daya saing, bukan sekadar berlindung di balik proteksi,” tegasnya.

Rizal juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah, terutama dalam penyediaan bahan baku dan kemudahan perizinan ekspansi. Menurutnya, proses yang berbelit hanya akan menghambat investasi baru.

“Pemerintah perlu menjamin ketersediaan bahan baku, khususnya benang POY, dengan harga yang wajar dan regulasi yang efisien,” jelasnya.

Baca Juga: Menakar Dampak Tarif Resiprokal AS dan IEU-CEPA Bagi Industri Tekstil Nasional

Ia menilai keputusan pemerintah untuk tidak memberlakukan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap benang POY dan DTY menjadi langkah positif yang dapat menumbuhkan investasi di industri hulu tekstil. 

Salah satunya, kata Rizal, terlihat dari pertumbuhan CTM yang terus memperluas kapasitasnya untuk memasok kebutuhan industri tekstil nasional.

“Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan semangat kompetitif dari pelaku usaha seperti CTM, industri tekstil nasional akan terus berkembang dan mampu bersaing di pasar global,” pungkasnya.

Selanjutnya: SKK Migas Optimistis Produksi Minyak Capai 625.000 Barel per Hari pada Akhir 2025

Menarik Dibaca: Xiaomi Hadirkan Promo Spesial 11.11, Tawarkan Produk Rumah Pintar dan AIoT Unggulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×